Berita56,Mamasa – Bupati Mamasa Welem Sambolangi meresmikan dimulainya pekerjaan pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Public Health Laboratory) Tier 2 Kabupaten Mamasa melalui prosesi peletakan batu pertama, Rabu (13/08/2025).
Pembangunan yang berlokasi di Banting, Desa Bombong Lambe’, Kecamatan Mamasa ini menelan anggaran sebesar Rp 12.646.739.000 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2025.
Hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 1428/Mamasa Letkol Arh Edwin Hermawan, Kapolres Mamasa AKBP Muchlis Nadjar, Kepala Dinas Kesehatan dr. Ratnasari Dewi, anggota DPRD Mamasa Yehezkier dan Darius To’tuan, rohaniawan Pdt. Joni, Konsultan Pengawas PT Gema Teknik Konsultan, serta Direktur CV Cipta Karya Dua Belas selaku pelaksana proyek.
Berdasarkan papan informasi, proyek ini akan dibangun 1 unit gedung bertingkat dua. Peletakan batu pertama diawali doa oleh Pdt. Joni, memohon agar pembangunan berjalan lancar dan dapat menjadi fasilitas strategis dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Mamasa.
Dalam sambutannya, Bupati Welem menegaskan bahwa proyek ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah.
“𝐼𝑛𝑖𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑖. 𝐵𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑙𝑎𝑙𝑢, 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑖𝑚𝑝𝑖𝑛𝑎𝑛 𝐾𝑃𝐾 𝑑𝑖 𝐽𝑎𝑘𝑎𝑟𝑡𝑎, 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘 𝑖𝑛𝑖 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑛𝑡𝑎𝑢 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝐾𝑃𝐾,” 𝑢𝑗𝑎𝑟 𝑊𝑒𝑙𝑒𝑚.
Ia menegaskan, keterlibatan KPK dalam pemantauan ini untuk memastikan seluruh tahapan — mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan — berjalan sesuai aturan.
“𝑆𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎 𝑏𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑘𝑛𝑖𝑠, 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑤𝑎𝑠 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑖 𝑙𝑎𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘. 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟,” 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑠𝑛𝑦𝑎.
Diketahui bahwa Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) di tingkat kabupaten, yang juga dikenal sebagai Labkesmas Tier 2, memiliki beberapa fungsi penting.
Fungsi utamanya adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan laboratorium kesehatan yang berkualitas, mendukung surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan berbasis laboratorium, membangun kesiapsiagaan laboratorium dalam menghadapi kejadian luar biasa (KLB) dan bencana, serta memberikan dukungan teknis dan bimbingan kepada Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya di tingkat kabupaten.
Selain itu, Labkesmas juga berperan dalam pengujian sampel, analisis data laboratorium, dan komunikasi dengan pemangku kepentingan.
Dengan dibangunnya Laboratorium Kesehatan Masyarakat Tier 2 ini diharapkan menjadi pusat pengujian dan analisis kesehatan yang memadai, termasuk untuk mendukung program deteksi dini penyakit menular dan pengendalian kesehatan lingkungan.
Keberadaan fasilitas ini juga akan memperkuat kapasitas layanan kesehatan di Mamasa tanpa harus bergantung pada laboratorium luar daerah.(*𝑳𝒆𝒐)