Berita56,Mamasa– Bupati Mamasa Welem Sambolangi melontarkan pesan tegas saat membuka Lokakarya Program Penanganan dan Pencegahan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem (PASTIPADU) Sulawesi Barat di Aula Bappeda Kabupaten Mamasa, Rabu (13/08/2025).
Ia menekankan agar pejabat dan pihak terkait lebih sering turun langsung ke lapang0an daripada sibuk rapat di ruangan.
“𝑆𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖𝑏𝑎𝑡 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑖 𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑖 𝑙𝑎𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛. 𝐿𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢 𝑎𝑛𝑎𝑘-𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑖𝑧𝑖 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑡𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔,” 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑠𝑛𝑦𝑎.
Welem juga meminta petugas stunting untuk mendatangi sekolah-sekolah dan keluarga yang rentan, mengidentifikasi masalah secara langsung, serta memberikan solusi di lokasi.
“𝑅𝑎𝑘𝑦𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑢𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑖𝑡𝑎. 𝑀𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑤𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ 𝐵𝑃𝐽𝑆 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑡𝑒𝑟-𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟. 𝑆𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑘𝑖𝑛 𝑀𝑎𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑚𝑖𝑠𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑒𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝑧𝑒𝑟𝑜 𝑠𝑡𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑡𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖,” 𝑢𝑗𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulbar, Hj. Darmawati, mengapresiasi langkah Pemkab Mamasa.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menurunkan angka stunting, memperbaiki sanitasi, mengurangi kemiskinan ekstrem, dan mencegah pernikahan usia dini.
Senada, Kabid Dokes Polda Sulbar Kombespol dr. Effri Susanto juga menyoroti maraknya pernikahan usia dini. Ia mendorong adanya regulasi yang menjamin anak tetap bersekolah minimal hingga lulus SMA.
Workshop ini menjadi momentum bagi Pemkab Mamasa dan seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat aksi nyata di lapangan dalam upaya menghapus stunting dan kemiskinan ekstrem di daerah.(*𝑳𝒆𝒐
