Berita56,Mamasa – Momen detik-detik pengibaran Sang Saka Merah Putih pada peringatan HUT ke-80 RI tingkat Kabupaten Mamasa sempat diwarnai insiden bendera yang nyaris terbalik, Minggu (17/08/2025). Namun, insiden tersebut menjadi refleksi oleh Bupati Mamasa, Welem Sambolangi.
Menurut Welem, sikap sigap anggota Paskibraka yang langsung memperbaiki ikatan bendera adalah pelajaran penting bagi semua pihak.
“𝐴𝑑𝑎 ℎ𝑖𝑘𝑚𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑟𝑖𝑛. 𝐴𝑛𝑎𝑘-𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑎 𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑘𝑎𝑡, 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘𝑖. 𝐴𝑟𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎, 𝑘𝑒 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑠𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑎𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ, 𝑚𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘𝑖 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑑𝑒𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑢𝑛. 𝐷𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑑𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖, 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑘𝑒𝑙𝑖𝑟𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖,” 𝑢𝑗𝑎𝑟 𝑊𝑒𝑙𝑒𝑚 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑆𝑒𝑛𝑖𝑛 (18/08/2025)
Lebih jauh, Bupati Mamasa menilai peristiwa itu juga memberi gambaran filosofis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sosial dan pembangunan daerah.
“𝐷𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘𝑖 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖, 𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖 𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑚𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓. 𝑆𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑑𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑡, 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑟𝑝𝑙𝑢𝑠. 𝐷𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑖𝑠𝑘𝑖𝑛, 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑙𝑖ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑒𝑗𝑎ℎ𝑡𝑒𝑟𝑎,” 𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎.
Welem menegaskan, meskipun terdapat kesalahan teknis, masyarakat Mamasa diajak untuk mengambil sisi positifnya dan menjadikan momentum HUT ke-80 RI sebagai pemacu semangat menuju perubahan.
“𝑀𝑒𝑠𝑘𝑖𝑝𝑢𝑛 𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛, 𝑚𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓𝑛𝑦𝑎,” 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑠 𝐵𝑢𝑝𝑎𝑡𝑖.
Insiden tersebut sekaligus menjadi pengingat bahwa semangat kebersamaan, sigap memperbaiki kesalahan, dan optimisme mengubah keadaan adalah kunci untuk membangun Mamasa lebih baik ke depan.(*𝑳𝒆𝒐)