Berita56,Mamasa – Pemerintah Kabupaten Mamasa terus menguatkan komitmennya dalam upaya menurunkan angka stunting yang masih tinggi. Dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Mamasa yang digelar pada Selasa (03/06/2025) sore.
Bupati menegaskan bahwa meski Mamasa tercatat sebagai satu-satunya kabupaten di Sulbar yang berhasil menurunkan angka stunting tahun sebelumnya, angka prevalensi stunting di Mamasa masih tergolong tinggi dan menjadi salah satu yang tertinggi di Provinsi Sulawesi Barat.
“𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑖𝑛𝑖 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑢𝑝𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑠𝑡𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔. 𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑏𝑜𝑟𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟,” 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑠 𝑊𝑒𝑙𝑒𝑚 𝑆𝑎𝑚𝑏𝑜𝑙𝑎𝑛𝑔𝑖.
Dalam forum ini, Bupati Mamasa menekankan pentingnya peran Puskesmas dalam pelayanan kesehatan anak dan ibu sebagai garda terdepan. Ia mengeluarkan instruksi tegas bahwa, Kepala Puskesmas yang tidak mampu menurunkan angka stunting di wilayahnya akan dievaluasi, sebaliknya, Puskesmas yang menunjukkan keberhasilan akan diberikan penghargaan.
Bupati juga menyampaikankan bahwa akan dilakukan rapat koordinasi bersama seluruh kepala desa guna memastikan program intervensi stunting di desa berjalan efektif dan menyasar keluarga yang benar-benar membutuhkan.
Sebagai bentuk keseriusan Pemkab Mamasa, dalam rapat ini diserahkan SK Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten, dengan Wakil Bupati H. Sudirman sebagai ketua tim.
Rakor yang berlangsung di aula Perpustakaan Daerah itu dihadiri oleh Wakil Bupati Mamasa, H. Sudirman yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting, Ketua TP PKK Kabupaten Mamasa, Adel Welem Sambolangi, unsur Forkopimda, Kapolres Mamasa, Sekretaris Daerah, perwakilan Kodim, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulbar, Reski Purwanto, serta seluruh Kepala Puskesmas dan Penyuluh KB dari 17 kecamatan se-Kabupaten Mamasa.(*.𝑳𝒆𝒐)