Berita56,Mamasa– Pemerintah Kabupaten Mamasa menunjukkan komitmennya untuk membangun sinergi dengan lembaga keagamaan demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkarakter. Hal ini tampak dalam kehadiran Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, dalam Pertemuan Pendeta Gereja Toraja Mamasa (GTM) yang digelar di Jemaat Sion Ladi, Klasis Tabang, Selasa (03/06/2025).
Kegiatan yang mengusung tema "Aku adalah Alfa dan Omega" (Wahyu 22:13), serta sub tema "Meningkatkan Peran dan Tanggung Jawab Bersama Mewujudkan GTM yang Utuh, Mandiri, dan Misioner", ini dihadiri oleh sekitar 300 pendeta dari seluruh wilayah pelayanan GTM.
Turut mendampingi Bupati dalam kegiatan ini antara lain Ketua TP PKK Kabupaten Mamasa, Adel Welem Sambolangi, serta sejumlah pejabat Pemda seperti Inspektur Daerah Yohanis, Kadis PUPR Oktavianus Masuang, Kaban Keuangan Herry Kurniawan, Kadis BLHD Welem, dan Kabag Protokol Demmaelo.
Dalam sambutannya, Bupati Welem menyampaikan ucapan selamat atas terselenggaranya pertemuan tahunan yang dinilainya strategis, bukan hanya untuk penguatan pelayanan gerejawi, tetapi juga sebagai momentum reflektif bagi keterlibatan gereja dalam pembangunan daerah.
Ia menekankan bahwa 75 persen warga Kabupaten Mamasa merupakan warga jemaat GTM, dan sekitar 200 pendeta GTM bertugas melayani wilayah-wilayah tersebut. Dengan fakta ini, Bupati mengajak seluruh pendeta GTM untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan program-program kesejahteraan masyarakat.
𝐵𝑢𝑝𝑎𝑡𝑖 𝑀𝑎𝑚𝑎𝑠𝑎 𝐻𝑎𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑡𝑎 𝐺𝑇𝑀: 𝐴𝑗𝑎𝑘 𝐺𝑒𝑟𝑒𝑗𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 “𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑡𝑎 𝑖𝑘𝑢𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑢𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖𝑏𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛, 𝑚𝑎𝑘𝑎 75 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑜𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑀𝑎𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑝𝑢𝑙𝑖ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎,” 𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 𝐵𝑢𝑝𝑎𝑡𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝.
Bupati juga menegaskan pentingnya kolaborasi gereja dan pemerintah dalam menyukseskan sejumlah program strategis, antara lain program BPJS Gratis, pupuk gratis bagi petani, hingga gerakan Jumat Bersih Peduli Lingkungan.
Ia juga mengajak para pendeta untuk menggunakan mimbar gereja sebagai sarana edukasi publik bagi warga jemaat, agar masyarakat semakin memahami hak dan kewajibannya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Dalam kesempatan ini juga, Bupati Welem juga minta para pendeta GTM mendoakan dirinya agar diberi kekuatan dalam memimpin Mamasa di tengah tantangan dan godaan kepemimpinan yang semakin kompleks. Bupati bahkan dengan tulus meminta agar dirinya ditegur jika melenceng dari visi dan misi yang telah dijanjikan kepada rakyat.
“𝐺𝑜𝑑𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑐𝑎𝑟𝑎. 𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ 𝑑𝑖𝑑𝑜𝑎𝑘𝑎𝑛, 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔,” 𝑢𝑗𝑎𝑟 𝐵𝑢𝑝𝑎𝑡𝑖 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑡𝑎.
Sebelumnya, Ketua Umum Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GTM, Pdt. Deppatola Pawa, dalam sambutannya mengajak pemerintah untuk turut memberikan perhatian terhadap program-program kerohanian, yang tidak hanya berfungsi dalam aspek spiritual, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan sosial dan moral masyarakat.
Pertemuan Pendeta GTM ini direncanakan akan berlangsung selama tiga hari, mulai 3 hingga 5 Juni 2025, dengan berbagai agenda pembinaan, diskusi pelayanan, dan penguatan sinodalitas antar klasis.
Acara pembukaan sendiri diawali dengan ibadah bersama yang diikuti oleh seluruh peserta dan dipimpin secara liturgis oleh Pdt. Dr. Yosia.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan daerah tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan struktural pemerintah, tetapi juga membutuhkan keterlibatan institusi moral seperti gereja, sebagai mitra dalam merawat nilai-nilai kemanusiaan, spiritualitas, dan integritas sosial.(*.𝑳𝒆𝒐)