Berita56,Mamasa — Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat memberikan bantuan fasilitas internet melalui program Very Small Aperture Terminal (VISAT) untuk 15 titik di wilayah Kabupaten Mamasa. Bantuan ini merupakan bagian dari upaya strategis penanganan daerah blankspot dan wilayah dengan sinyal internet lemah yang masih banyak ditemukan di Mamasa.
Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) penanganan blankspot dan sinyal lemah ini digelar pada Rabu, 4 Juni 2025, bertempat di destinasi wisata Homestay Arema Kareba, Tondok Bakaru.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Pemerintah Kabupaten Mamasa, serta sejumlah perangkat desa, sekolah, dan puskesmas sebagai calon penerima manfaat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Mamasa dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Pemprov Sulbar. Ia menyebut bantuan ini sebagai sebuah anugerah bagi Kabupaten Mamasa.
“𝐼𝑛𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑢𝑔𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑚𝑎𝑠𝑎. 𝑆𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑛𝑒𝑡 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ-𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑠𝑝𝑜𝑡 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖 𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙, 𝑘ℎ𝑢𝑠𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖 𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑢ℎ 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛,” 𝑢𝑗𝑎𝑟 𝑆𝑒𝑘𝑑𝑎.
Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan fasilitas ini secara maksimal, terutama oleh sekolah, puskesmas, dan masyarakat umum. Keberlanjutan program menjadi perhatian serius, sehingga perangkat yang diberikan tidak hanya digunakan untuk jangka pendek, tetapi benar-benar menopang transformasi digital di pedesaan.
Kepala Dinas Kominfopers Sulawesi Barat, Mustari Mula, S.Sos., M.AP, menjelaskan bahwa bantuan VISAT akan dipasang di 15 titik prioritas selama satu tahun penuh, dan difokuskan untuk menunjang layanan dasar masyarakat, seperti pendidikan dan kesehatan.
“𝐼𝑛𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑣𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑠𝑖 𝐺𝑢𝑏𝑒𝑟𝑛𝑢𝑟 𝑆𝑢𝑙𝑏𝑎𝑟, 𝑆𝑢ℎ𝑎𝑟𝑑𝑖 𝐷𝑢𝑘𝑎, 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 𝑆𝑢𝑙𝑏𝑎𝑟 𝑀𝑎𝑗𝑢 𝑆𝑒𝑗𝑎ℎ𝑡𝑒𝑟𝑎. 𝐾𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑝𝑢𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑛𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑓𝑜𝑛𝑑𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑗𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙,” 𝑗𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑀𝑢𝑠𝑡𝑎𝑟𝑖.
Ia menambahkan bahwa program ini akan dilaksanakan selama 12 bulan dengan dukungan teknisi dari pihak penyedia layanan.
Namun, untuk menjamin keberlanjutan program, desa, sekolah, dan puskesmas penerima manfaat diharapkan menyusun rencana tindak lanjut agar penggunaan fasilitas tetap berjalan setelah masa program berakhir.
Guna memastikan keamanan dan keberhasilan implementasi bantuan ini, Mustari juga menginstruksikan pelibatan Bhabinkamtibmas dan Babinsa dalam proses pengawasan dan pengamanan perangkat yang disalurkan kepada masyarakat.
“𝑆𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑓𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑖 15 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡,” 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑠 𝑀𝑢𝑠𝑡𝑎𝑟𝑖.
Diharapkan dengan masuknya jaringan internet di daerah yang selama ini tertinggal dalam akses digital, masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan informasi, layanan publik, serta peluang ekonomi baru berbasis teknologi.
Program ini menjadi salah satu upaya Pemprov Sulbar dalam mendorong pembangunan digital inklusif, sejalan dengan transformasi nasional menuju era digital di sektor publik dan kehidupan sosial masyarakat.(*𝑳𝒆𝒐)