Berita56,Mamasa--- Komitmen Pemerintah Kabupaten Mamasa untuk memastikan keberlanjutan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah terus diperkuat. Selasa, 22 April 2025, Bupati Mamasa Welem Sambolangi bersama Dandim 1428/Mamasa, Letkol Laode Iril Sahdan, melakukan peninjauan langsung ke peternakan ayam petelur di beberapa titik di Desa Rambusaratu’.
Peninjauan ini dilakukan guna memastikan ketersediaan bahan baku dapur MBG secara lokal, khususnya untuk operasional dapur yang akan dijalankan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Dalam kunjungan ini, Bupati dan Dandim turut mengajak pengelola dapur mitra mandiri dari SPPG yang saat ini dipersiapkan di Aula GTM Mamasa di bawah pimpinan drg. Desta.
Aula GTM merupakan aset milik Gereja Toraja Mamasa yang kini menjadi lokasi SPPG pertama di Kabupaten Mamasa. Tempat ini telah ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai dapur mitra mandiri untuk menyuplai makanan bergizi gratis bagi anak sekolah.
Pengelola SPPG bersama tim dari Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GTM sebelumnya telah menemui Bupati untuk menyampaikan kesiapan launching dan rencana distribusi bahan baku.
Dalam arahannya saat audiensi, Bupati menegaskan pentingnya memberdayakan petani dan peternak lokal. Ia meminta agar seluruh bahan pangan yang digunakan dalam program MBG – termasuk telur, sayur, dan bahan pokok lainnya – bersumber dari hasil pertanian dan peternakan Mamasa.
Oleh karena itu, Bupati mengajak langsung tim pengelola dapur MBG meninjau peternakan lokal untuk memastikan pasokan bahan makanan bisa terpenuhi secara berkelanjutan dan berkualitas.
Program MBG merupakan kebijakan nasional untuk mendukung perbaikan gizi anak sekolah dan menurunkan angka stunting serta malnutrisi.
Di Mamasa, keterlibatan gereja sebagai mitra pemerintah daerah dalam program ini dinilai strategis, terutama untuk mempercepat pemerataan pelayanan gizi di wilayah pegunungan yang selama ini menghadapi tantangan akses dan ketersediaan infrastruktur.
Langkah Bupati Mamasa yang menekankan pentingnya pemanfaatan produk lokal diapresiasi banyak pihak sebagai strategi yang tidak hanya menunjang keberhasilan program MBG, tetapi juga memperkuat daya tahan ekonomi masyarakat.(*𝑳𝒆𝒐)