Berita56,Mamasa – Wakil Bupati Mamasa, H. Sudirman, didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Rusli, melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan tiga fasilitas pendidikan di SDN 003 Tawalian pada Jumat (2/5/2025).
Peninjauan ini dilakukan sebagai respon cepat atas laporan masyarakat yang disampaikan melalui LSM, serta arahan langsung dari Bupati Mamasa untuk segera memastikan kondisi lapangan dan progres pelaksanaan proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2024.
Dari hasil tinjauan tersebut, diketahui bahwa pembangunan gedung perpustakaan telah selesai 100 persen.
Sementara itu, pembangunan laboratorium baru mencapai 70 persen, dan gedung UKS baru selesai sekitar 30 persen. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran publik, terlebih setelah pemberitaan dari tipikorinvestigasinews.id (1/5/2025) yang menyoroti dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan proyek.
Menanggapi laporan tersebut, Wakil Bupati Mamasa menyatakan bahwa hingga saat ini belum ditemukan adanya indikasi markup anggaran karena belum ada audit resmi dari lembaga pengawasan yang berwenang.
Permasalahan utama yang terjadi di lapangan menurutnya lebih bersifat teknis, seperti hambatan logistik dan pelaksanaan di luar kendali sekolah. Meski demikian, pemerintah tetap berkomitmen untuk menindaklanjuti temuan tersebut secara serius.
Sebelumnya, Ketua DPD APKAN RI Kabupaten Mamasa, Ansar, mengungkap bahwa dari tiga bangunan yang dikerjakan, hanya satu yang dilakukan secara swakelola oleh pihak sekolah sesuai Perpres No. 16 Tahun 2018 jo. Perpres No. 12 Tahun 2021.
Dua bangunan lainnya diduga kuat dikerjakan oleh pihak luar yang tidak memiliki mandat formal dari satuan pendidikan, melainkan atas arahan oknum dari dinas pendidikan.
Hal ini berpotensi melanggar prinsip pengelolaan DAK Fisik yang diatur dalam Permendikbud No. 3 Tahun 2021.
Kepala SDN 003 Tawalian, Ludia, membenarkan bahwa dua dari tiga bangunan dikerjakan oleh pihak luar tanpa pelibatan tim sekolah.
Hal ini memperkuat kekhawatiran masyarakat terhadap potensi penyimpangan dalam pelaksanaan proyek yang dibiayai dengan dana negara.
Menindaklanjuti temuan di lapangan, Wakil Bupati Mamasa langsung memanggil pihak-pihak terkait, termasuk kepala sekolah, kepala bidang teknis, dan para pekerja.
Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa para pekerja diberi waktu sepekan untuk menyelesaikan tanggung jawab mereka.
Pemerintah juga memastikan bahwa proses ini akan dikawal ketat oleh Wabup Mamasa sendiri untuk menjamin mutu dan ketepatan waktu.
Langkah cepat ini merupakan perwujudan nyata dari visi-misi kepemimpinan WS Hadir yang menekankan pentingnya responsif, transparan, dan akuntabel dalam setiap urusan publik.
Melalui pendekatan yang tegas namun adil, pemerintah daerah memastikan bahwa pengelolaan anggaran pendidikan berjalan sesuai dengan prinsip good governance, tanpa mengorbankan mutu pembangunan dan hak anak-anak atas lingkungan belajar yang layak.
Pemerintah Kabupaten Mamasa menegaskan kembali bahwa integritas dalam pengelolaan dana pendidikan adalah pilar utama dalam membangun sumber daya manusia unggul. Upaya penyelamatan proyek ini merupakan bentuk nyata dari keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat dan masa depan generasi muda(*.𝑳𝒆𝒐)