Sejumlah kecil Bibit tananam pertanian yang sudah ada di Dinas Pertanian kabupaten Tana Toraja
Berita56,Toraja - Sebagai upaya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 di sektor ketahanan pangan, pemerintah kabupaten Tana Toraja melalui Dinas Pertanian, mengucurkan anggaran refocusing tahun anggaran 2021 untuk pengadaan bahan dan bibit tanaman pertanian senilai Rp1,154 miliar.
Sayangnya, sejak pemenang tender pengadaan bahan dan bibit tanaman pertanian itu ditetapkan pada Oktober 2021 lalu, hingga kini bahan dan bibit tanaman pertanian itu belum disalurkan ke penerima manfaat.
"Memang benar, bahan dan bibit tanaman pertanian yang bersumber dari anggaran refocusing 2021 belum disalurkan karena belum semua jenis bibit didatangkan oleh perusahaan penyedia pemenang tender," Ujar Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja, Yohanis Some ditemui dikantor Dinas Pertanian kabupaten Tana Toraja, Selasa (30/11/2021).
Dia mengatakan bahan dan bibit tanaman pertanian ada delapan jenis yang harus diadakan perusahaan penyedia. Yakni, kangkung, bayam, sawi, tomat, cabe, buncis, terong dan kacang panjang. Rata-rata banyaknya masing-masing jenis bibit yang didatangkan penyedia antara 1-2 ton
Hingga, Selasa (30/11/2021), bibit yang sudah didatangkan penyedia sekitar 30 persen. Sesuai kontrak kerja, batas akhir pengadaan bahan dan bibit tanaman pertanian itu 14 Desember 2021 mendatang.
"Kalau semua jenis bibit sudah datang, baru disalurkan ke penerima manfaat," ujar Yohanis Some.
Sementara itu secara terpisah, Presidium Sultan Hasanuddin Coruuption Wacth , Andi Maliq,saat ditemui di Makale, Selasa 29 Nopember 2021, sore mengatakan perusahaan penyedia harus mampu mengadakan bahan dan bibit tanaman pertanian itu tidak melewati batas waktu kontrak kerja.
Menurutnya, jangan sampai niat suci pemerintah daerah memulihkan perekonomian masyarakat dengan mengucurkan anggaran refocusing untuk pengadaan bahan dan bibit tanaman pertanian sia-sia karena penyalurannya ke masyarakat penerima tidak tepat waktu,dan tidak tepat sasaran.
"Dana Refocusing 1,2 milyar itu di prioritaskan Pemerintah untuk memulihkan ekonomi masyarakat. Penyedia bibit jangan main-main dengan pekerjaannya. Jangan abaikan harapan masyarakat penerima manfaatnya," tegas Andi Maliq.