Berita56,Toraja - Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) serentak 12 Kabupaten di Sulawesi Selatan akan dilaksanakan pada bulan September 2020. Bakal calon Bupati dan Wakil Bupati mulai bergerilya melakukan sosialisasi di tiap sudut desa/lembang untuk menaikan akseptabilitas dan elektabilitas dirinya..
Tak terkecuali di 2 kabupaten yang terletak paling utara di Provinsi Sulsel,Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Toraja Utara, Bakal calon Bupati dan Bakal calon Wakil Bupati di 2 kabupaten tersebut mulai aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat di setiap pelosok lembang.
Bisnis baliho dan percetakan memanas meraih keuntungan,tak ketinggalan bisnis penjual kayu meningkat dengan larisnya kayu yang dijadikan bingkai baliho.
Program dan janji dilontarkan para bakal calon apabila mereka jadi calon yang di usung partai politik dan terpilih jadi Bupati. Pesta pernikahan jadi ajang tempat mensosilisasikan diri , karangan bunga hadir disetiap rumah duka dengan mengesampingkan status ekonomi .
Disisi lain sebagian masyarakat berterima kasih dengan fenomena ini,para pejabat daerah sampai di RT/RW mengeluh kesakitan dan tidak dapat berteriak...?
"Tak terbantahkan apabila ada kepala daerah petahana yang masih ingin ikut dalam kontestasi pemilihan kepala daerah pada september 2020 nanti para pejabat didaerah tersebut pasti akan menjerit pilu".
Issu mutasi ,promosi jabatan jadi taruhan dan iming-iming bila ikut berkontribusi pada kontestasi di pilkada serentak September 2020 yang akan datang. Sementara apabila menunjukan sikap tidak sepaham dengan Petahana ,sanksi Non job dari jabatan telah menunggu.
Fakta yang ada dilapangan terkadang para pejabat tersebut bukan hanya ditargetkan untuk meraup suara pemilih ,terkadang isi kocek juga akan terkuras habis karena diwajibkan berkontribusi dalam kontestasi pilkada,begitulah sadisnya luka yang akan dialami pejabat daerah.(*)