Berita56,Mamasa--- Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, bersama jajaran Dinas Ketahanan Pangan, aparat kepolisian, dan instansi teknis lainnya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan dan pedagang pengecer LPG 3 kg di wilayah kota Mamasa, Selasa (22/07/2025).
Sidak ini dilakukan untuk memantau kondisi ril di lapangan dan menyusul keluhan masyarakat terkait kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji subsidi yang mencapai Rp 30.000 per tabung di pengecer, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 19.000.
Dalam sidak tersebut, beberapa pangkalan mengaku hanya menjual kepada warga miskin, namun hasil temuan di lapangan menunjukkan adanya penyalahgunaan distribusi, termasuk dugaan suplai ke oknum pengecer tidak berizin serta informasi yang menyebutkan adanya penggunaan oleh ASN, anggota TNI, dan Polri.
"𝐺𝑎𝑠 3 𝑘𝑔 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑘 𝑟𝑎𝑘𝑦𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙. 𝑆𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑐𝑒𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑘, 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑃𝑁𝑆, 𝑇𝑁𝐼, 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑜𝑙𝑟𝑖," 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑠 𝐵𝑢𝑝𝑎𝑡𝑖 𝑊𝑒𝑙𝑒𝑚 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑖𝑎𝑙𝑜𝑔 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑙𝑎𝑛
Salah satu nama yang muncul dalam penelusuran adalah oknum berinisial A, yang disebut-sebut sebagai pemasok tetap kepada pedagang pengecer. Dugaan ini kini dalam proses penelusuran pihak kepolisian.
Bupati Welem memerintahkan kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Disperindag Mamasa untuk:
• Segera menghimpun data distribusi dan pemanfaatan gas elpiji 3 kg dari seluruh pangkalan resmi.
• Mengusulkan tambahan kuota kepada Pertamina agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
• Menertibkan pedagang pengecer tidak berizin dan mengawasi distribusi LPG secara ketat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mamasa, Suriani, menegaskan bahwa setiap pangkalan yang terbukti melanggar ketentuan distribusi akan dikenai sanksi administratif hingga pencabutan izin.
"𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑐𝑒𝑟 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑏𝑜𝑙𝑒ℎ𝑘𝑎𝑛. 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑘𝑒 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑘, 𝑖𝑧𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑏𝑢𝑡," 𝑢𝑗𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mamasa, Iptu Drones Madika, memberikan ultimatum dua hari kepada para pengecer untuk menghabiskan stok LPG 3 kg dan beralih ke tabung non-subsidi ukuran 5 kg atau 12 kg.
"𝑇𝑒𝑟𝑘𝑎𝑖𝑡 𝑜𝑘𝑛𝑢𝑚 𝐴 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑠𝑜𝑘, 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑚𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑑𝑖𝑘𝑖 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡," 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑠 𝐷𝑟𝑜𝑛𝑒𝑠.
Selain fokus pada distribusi LPG, Bupati juga memanfaatkan momen sidak untuk memantau harga beras di tingkat pengecer. Ia mencatat adanya tren kenaikan harga, yang akan ditindaklanjuti dengan langkah stabilisasi dan koordinasi lintas sektor.
Pemerintah Kabupaten Mamasa menegaskan komitmennya untuk menjaga aksesibilitas dan keterjangkauan kebutuhan pokok masyarakat, serta menindak tegas segala bentuk penimbunan, spekulasi harga, maupun penyalahgunaan distribusi subsidi.,(*𝑳𝒆𝒐)