Berita56,Mamuju– Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, mendampingi Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), dalam penyambutan resmi kunjungan kerja Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, yang tiba di Bandara Tampa Padang, Mamuju, Jumat (18/07/2025).
Rangkaian kegiatan dimulai sejak pagi hari, ketika rombongan Menteri bersama gubernur dan kepala daerah lainnya langsung meninjau lokasi rencana pembangunan Mess Patriot dan berdialog bersama masyarakat transmigran di Desa Kabuloan, Kecamatan Kalukku.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Transmigrasi berdiskusi langsung mengenai kebutuhan dan potensi kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sulbar.
Gubernur Sulbar dalam sambutannya menegaskan bahwa transmigrasi adalah fondasi utama pembangunan provinsi ini. Ia menyampaikan bahwa enam kabupaten telah menyiapkan lahan seluas 190.000 hektare guna mendukung kebijakan strategis pemerintah pusat.
“𝐾𝑎𝑚𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑎𝑘 𝑀𝑒𝑛𝑡𝑒𝑟𝑖 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑆𝑢𝑙𝑏𝑎𝑟, 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑒𝑏𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑘𝑎𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑛𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙, 𝑚𝑎𝑢𝑝𝑢𝑛 𝑝𝑒𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛, 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛, 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎,” 𝑢𝑗𝑎𝑟 𝑆𝐷𝐾.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah mengungkapkan bahwa program transmigrasi saat ini tidak lagi hanya soal pemindahan penduduk, melainkan menciptakan kawasan ekonomi berbasis komoditas ekspor.
Ia memperkenalkan skema Transmigrasi Gotong Royong sebagai bentuk implementasi dari Inpres No. 50 Tahun 2018.
Selain pembangunan infrastruktur, ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas kementerian dan peningkatan kualitas SDM transmigran sebagai pilar utama.
“𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛, 𝑘𝑎𝑚𝑖 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑘𝑎𝑛 105 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 21 𝑡𝑖𝑚 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑆𝑢𝑙𝑏𝑎𝑟. 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑎𝑐𝑢𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑘𝑒𝑏𝑖𝑗𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛,” 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑠𝑛𝑦𝑎.
Ia menambahkan bahwa hilirisasi produk seperti CPO di Majene akan menjadi salah satu agenda penting untuk mendongkrak nilai tambah daerah.
Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, menyambut hangat kehadiran Menteri dan menegaskan kesiapan Kabupaten Mamasa sebagai bagian integral dalam pembangunan transmigrasi di Sulbar.
Ia menilai bahwa semangat gotong royong dalam transmigrasi sejalan dengan nilai-nilai masyarakat Mamasa yang telah menerima dan hidup berdampingan dengan para transmigran sejak awal berdirinya daerah tersebut.
“𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑚𝑖𝑔𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑚𝑎𝑠𝑎. 𝐾𝑎𝑚𝑖 𝑠𝑖𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑏𝑖𝑗𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡, 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑑𝑖𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑤𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑜𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑘𝑜𝑚𝑢𝑛𝑖𝑡𝑎𝑠,” 𝑢𝑗𝑎𝑟 𝐵𝑢𝑝𝑎𝑡𝑖 𝑊𝑒𝑙𝑒𝑚 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑖 𝑀𝑒𝑛𝑡𝑒𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑔𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔.
Seusai shalat Jumat di Masjid Raya Suada, Menteri dan rombongan menuju Makorem 142 untuk membuka kegiatan Retreat Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, yang dilanjutkan dengan penyampaian materi bertema.
“𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑊𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑆𝑢𝑙𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑖𝑜𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑚𝑖𝑔𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑀𝑒𝑛𝑑𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖.”
Bupati Mamasa dijadwalkan akan terus mendampingi Menteri hingga malam nanti. Berdasarkan agenda resmi, rangkaian kegiatan yang akan diikuti Bupati Welem antara lain:
• Pelepasan secara simbolis ekspor kakao Sulbar ke Jepang di halaman depan Hotel Maleo pukul 16.20–17.20 WITA,
• Makan malam bersama rombongan kementerian dan kepala daerah pukul 19.30–20.00 WITA di WP Maleo Hotel,
• Rakor Dinas Transmigrasi Provinsi Sulbar yang akan berlangsung mulai pukul 20.00–22.00 WITA di Ruang Kasuari Hotel Maleo, termasuk arahannya Menteri, pembagian DIPA/RKAK kepada 7 satker (1 provinsi dan 6 kabupaten), serta penyerahan bantuan sarpras untuk 6 kabupaten.
Kehadiran Menteri Transmigrasi RI di Sulbar, termasuk sinergi yang ditunjukkan oleh para kepala daerah seperti Bupati Mamasa, menjadi momentum strategis untuk mendorong investasi kawasan transmigrasi berbasis rakyat dan membangun sentra ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan timur Indonesia.(*.𝑳𝒆𝒐)
