Plt Kepala Bappeda Toraja Utara Irma Tandungan
Berita56,Toraja - Presidium Sultan Hasanuddin Coruuption Wacth (SHCW) Sulawesi Selatan Andi Maliq mendesak Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang melakukan evaluasi kinerja Plt Kepala Bappeda Irma Patandung.
Irma dinilai tertutup dalam memberi infomasi ke publik.Kita anggap dia ini tidak komunikatif dan visioner.
Wartawan banyak yang mengeluh karena tak bisa mengakses informasi. Beliau tertutup terutama terhadap media," ujar Andi Maliq, Selasa (14/12/2021).
Sikap tertutup Plt Kepala Bappeda menurut Andi Maliq tak sejalan dengan sikap Bupati Toraja Utara Bassang, yang energik, responsif dan visioner.
Bupati Bassang harus tegas,lakukan evaluasi bila perlu ganti Plt Kepala Bappedda agar akselerasi pembangunan di Kabupaten Toraja Utara yang berjalan cepat tak terhambat,tegas Andi Maliq.
Lanjut Andi Maliq sikap tertutup Plt Kepala Bappeda ini menimbulkan berbagai macam persepsi.
Pertama, publik bisa beranggapan ia menutupi sesuatu. Kedua, ada masalah serius di Bappeda yang tak ingin diketahui publik.Ini menimbulkan tanda tanya besar.
Apalagi sikap plt tertutup saat polemik dana kajian Bappeda Rp3,3 miliar mencuat.Inikan malah menimbulkan kecurigaan.
"Saat dana itu diungkit, plt malah bersikap melempar tanggung jawab kepada pihak lain," jelas Andi Maliq.
Karena itu Andi Maliq minta kejari turun tangan untuk mengusut anggaran dana kajian Bappeda yang dinilai sangat fantastis itu.
"Saya minta dengan tegas Kejari Tana Toraja agar turun tangan melakukan pemeriksaan terhadap anggaran yang besar tersebut, dan melakukan penegakan hukum kalau ada pelanggaran," ujar Andi Maliq.
Anggaran kajian perencanaan kegiatan di Bappeda Toraja Utara tahun 2021 menjadi pembicaraan di masyarakat, setelah diketahui nilainya mencapai Rp3,3 miliar. Anggaran ini dinilai fantastis dan terkesan tidak wajar.
Kepala Bidang Anggaran BPKAD Torut, Salmon mengaku nilai anggaran itu memang menyentuh Rp3,3 miliar. Namun ia tak bisa merinci mengenai item-itemnya.
Menurutnya, Bappeda lebih mengetahui rincian itu.
"Anggaran keseluruhan perencanaan pada kantor Bappeda tahun ini memang Rp3,3 miliar. Tapi secara rinci saya tidak tahu," kata Salmon.
Menurut Salmon, dinas teknis jauh lebih tahu anggaran kegiatannya masing-masing. Karena merekalah yang menentukan program dari tahap awal sampai pelaksanaan.
"Jadi lebih baik ditanyakan ke Bappeda. Tentu mereka lebih rinci," jelasnya.
Sementara itu Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Toraja Utara, Irma Patandung mengaku tidak tahu pasti soal jumlah anggaran perencanaannya.
Dia berbalik menyebut BPKAD sebagai pihak yang paling paham soal itemnya.
"Kalau kita mau tahu soal jumlah anggran kajian kami silakan ke bidang anggaran pak di BPKAD. Cari di sana namanya Pak Salmon. Beliau kepala bidang angaran. Dia yang tahu soal itu," kata Irma.
Irma tak mau merinci penyaluran anggaran yang disebut mencapai Rp3,3 miliar. Menurut dia, berapapun nilai anggaran tentu disesuaikan dengan kebutuhan.(*)