Berita56,Toraja- Anggota DPRD Kabupaten Tana Toraja Priode 2019-2024 menggelar reses perdananya.
Jadwal reses anggota DPRD Tana Toraja sendiri mulai 11- 14 Desember 2019 lalu.
Salah satunya adalah Yan Anggung Kalalembang ,SH, dari Komisi II,saat ditanya awak media pada waktu istrahat makan siang di kantor DPRD Tana Toraja,membeberkan hasil reses di Daerah Pemilihannya ,Kamis (19/12/2019).
Politisi dari Partai Perindo tersebut setelah menggelar reses di Kecamatan Makale ,melanjutkan resesnya di Kecamatan Makale Selatan.
Di Kecamatan Makale Selatan,Yan Anggung ,menampung aspirasi Warga ,selain mendengarkan aspirasi akan kebutuhan sarana dan prasarana infrastruktur jalan ,juga mendengarkan langsung beberapa keluhan yang menyangkut berbagai macam persoalan yang kerap dikeluh kesahkan masyarakat di wilayah Bo'ne Buntu Sisong dan Randan Batu .
Masyarakat menyampaikan persoalan pembayaran iuran BPJS yang dirasakan sangat berat untuk mereka ,karena dampak kenaikan iuran BPJS . Program Keluarga Harapan ( PKH) serta RANSTRA tak luput jadi perhatian utama Yan Anggung , program nasional ini menjadi dilema tersendiri bagi penerimanya,di satu sisi mereka sangat wajar sebagai penerima manfaat.,di sisi lain karena pencairan bantuanya memakai kartu ATM.
Mereka mengeluhkan besaran biaya yang dikeluarkan untuk mencairkan bantuan yang di terima ,karena pencairan dananya harus pergi ke Anjungan Tunai Mandiri terdekat , sementara ATM yang terdekat harus ditempuh masyarakat lumayan jauh dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit,sementara dana yang akan diterima tidak sepadan dengan biaya yang dikeluarkan,ungkap Yan Anggung.
Berkurangnya pasokan air bersih dan hilangnya sumber air, yang sehari-hari dipergunakan masyarakat untuk air minum maupun pengairan ,akibat dampak Proyek PLTA jadi pokok bahasan warga saat reses tersebut.
Pengelola dan Pelaksana Proyek PLTA Malea harus bertanggung jawab atas kondisi yang dialami masyarakat. "CSR PLTA Malea harus diutamakan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung akibat kegiatan proyek tersebut,belum lagi rusaknya jalan akibat kendaraan yang kelebihan tonase serta alat berat yang digunakan "tegasYan Anggung Kalalembang (TB)