dok DPRD Sulsel
JRM panggilan akrab Jhon Rende Mangontan bangga atas terlaksananya proyek Pembangunan Bandara Buntu Kunik yang mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat dan Pemprov Sulsel .
Tapi di sisi lain ia prihatin, atas pelaksanaan proyek Pembangunan BBK yang mengabaikan aspek kelestarian lingkungan. Beberapa hal jadi perhatian khusus nya,mulai dari proses Cut and Fill ,penggalian material dan penimbunan, habis digali diambil materialnya,bekas galian dibiarkan begitu saja,pelaksana proyeknya sepertinya mengabaikan aspek kelestarian lingkungan , ujar JRM.
Selain mengabaikan aspek keamanan lingkungan masyarakat sekitar ,juga mengabaikan aspek kelestarian lingkungan alamnya, belum lagi Cut and Fill yang dilakukan pelaksana proyek BBK terkesan mengabaikan kaidah tehnis yang dipersyaratkan Dirjen BIna Marga.
"Kemiringan Cuttingan yang dilakukan pelaksana proyek BBK di beberapa tempat ada yang mencapai 70 derajat,harusnya sesuai kaidah yang di persyaratkan Diejen Bina Marga maksimal 45 derajat apalagi ketinggiannya lebih dari 7 meter,yang anehnya lagi sudah ketinggian diatas 7 meter ,trasering juga tidak dibuat",ungkap JRM.
"Komisi D ,akan melakukan rapat evaluasi di Makassar terhadap pelaksanaan proyek BBK yang mengabaikan aspek kelestarian lingkungan tersebut ,Kita akan Evaluasi pembiayaan proyek yang di biayai APBD Provinsi Sulawesi Selatan", kata JRM anggota Fraksi Partai Golkar yang juga sebagai Ketua Komisi D DPRD Sulsel.(TB)