Berita56,Toraja Utara––Keikutsertaan Kabupaten Mamasa dalam ajang budaya The Legend of Pongtiku II tidak hanya ditandai dengan penampilan seni dan budaya, tetapi juga partisipasi aktif dalam Expo yang menampilkan potensi daerah.
Salah satu sorotan utama dalam gelaran yang berlangsung di Alun-Alun Rantepao, Toraja Utara, adalah produk tenun khas Mamasa dan tanaman anggrek dari Desa Tondok Bakaru.
Produk-produk tersebut menyedot perhatian pengunjung, termasuk dari kalangan pejabat dan tamu luar daerah seperti Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Papua. Ragam tenun tradisional Mamasa yang ditampilkan secara langsung melalui demo penenunan di lokasi booth memberi nilai tambah tersendiri dalam promosi budaya tekstil daerah.
Arruan Langit, pelaku UMKM tenun asal Desa Balla Satanetean, menyampaikan rasa syukurnya bisa terlibat dalam kegiatan besar ini.
“๐๐๐๐๐ข๐ ๐๐๐๐ ๐๐ข๐๐ข๐ ๐๐๐๐๐๐๐ก๐. ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐โ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐ ๐ฆ๐๐๐ ๐ก๐๐๐โ ๐๐๐๐๐๐๐ก๐๐๐ ๐๐๐๐. ๐ผ๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐ก๐๐ ๐๐๐ ๐๐,” ucap Arruan.
Ia menambahkan, keikutsertaan ini bukan hanya sekadar memasarkan produk, tapi juga memperkenalkan proses pembuatan tenun secara langsung kepada publik.
Sementara itu, Andre, penggerak komunitas penangkar anggrek Tondok Bakaru, juga menyampaikan apresiasi serupa. Menurutnya, tanaman anggrek yang mereka tampilkan banyak menarik minat pengunjung, terutama dari wilayah Sulawesi Utara.
“๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐โ ๐๐๐๐๐๐ ๐ต๐๐๐๐ ๐ต๐ข๐๐๐ก๐ ๐ฆ๐๐๐ ๐ ๐ข๐๐โ ๐๐๐๐๐๐๐ก๐๐๐ ๐๐๐๐. ๐ต๐๐๐ฆ๐๐ ๐ฆ๐๐๐ ๐ก๐๐๐ก๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐ข๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐,” ๐ข๐๐๐๐๐๐๐ฆ๐.
Expo ini merupakan bagian dari rangkaian acara The Legend of Pongtiku II, yang resmi dibuka pada Senin (8/7/2025) di Lapangan Bakti Rantepao. Kabupaten Mamasa hadir secara penuh, dipimpin langsung oleh Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, dengan jajaran lengkap lintas sektor.
Hadir mendampingi antara lain Wakil Bupati H. Sudirman, Dandim 1428 Mamasa Letkol Arh Edwin Hermawan, Ketua DPRD Agum Ramlan, Sekda H. Muh. Syukur, serta para pimpinan OPD, lembaga adat, tokoh masyarakat, pemuka agama, dan komunitas seni dan UMKM.
Dalam keterangannya kepada media, Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, menegaskan bahwa partisipasi Kabupaten Mamasa dalam ajang nasional ini memiliki tiga target strategis yang sangat penting bagi kemajuan daerah. Pertama, sebagai bentuk silaturahmi budaya dan penguatan identitas etnis Toraja Raya.
“๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐โ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐ก๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐ค๐๐๐๐ฆ๐โ ๐๐๐๐๐ก. ๐พ๐โ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐โ ๐๐๐๐ก๐ข๐ ๐๐๐๐ฆ๐๐ก๐ข๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐-๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐
๐๐ฆ๐ ๐ฆ๐๐๐ ๐ก๐๐๐ ๐๐๐๐,” ๐ข๐๐๐๐๐ ๐ต๐ข๐๐๐ก๐.
Momentum ini menjadi ajang untuk memperkuat rasa persaudaraan dan kesamaan budaya yang telah lama menjadi fondasi masyarakat Mamasa dan Toraja pada umumnya.
Kedua, keikutsertaan Mamasa juga dimaksudkan untuk membangun jejaring dan memperluas komunikasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan, baik di tingkat daerah maupun pusat.
Dengan hadirnya tiga gubernur, puluhan bupati dan wali kota, serta perwakilan dari kementerian dan badan nasional, Bupati melihat peluang besar untuk menjalin diplomasi program lintas wilayah, guna mendukung pembangunan Mamasa secara lebih sinergis.
Ketiga, forum ini dimanfaatkan sebagai media promosi potensi pariwisata, seni budaya, UMKM, dan sektor pertanian lokal.
“๐พ๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ค๐๐๐โ ๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐ผ๐๐๐๐๐๐ ๐๐. ๐ต๐ข๐๐๐ฆ๐, ๐๐๐๐, ๐ก๐๐๐ข๐, โ๐๐๐ก๐๐๐ข๐๐ก๐ข๐๐, โ๐๐๐๐๐ ๐ก๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐โ ๐๐๐ก๐๐๐ ๐ ๐๐๐ก๐. ๐ธ๐ฅ๐๐ ๐๐๐ ๐๐ก๐๐๐๐ ๐ ๐๐ข๐๐ ๐๐๐๐ ๐,” ๐๐๐๐๐ ๐๐ฆ๐ ๐๐๐๐ขโ ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ก.
Dengan keikutsertaan penuh dalam acara The Legend of Pongtiku II, Mamasa menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisi sebagai kabupaten berbasis budaya dan pertanian yang unggul.
Tak hanya menampilkan atraksi seni dalam “Mamasa Night”, Mamasa juga serius mempromosikan kekayaan sumber daya alam dan manusianya melalui UMKM dan pertanian berbasis komunitas.
Partisipasi pelaku UMKM dan komunitas pertanian secara langsung dinilai sebagai upaya efektif membangun citra Mamasa sebagai daerah yang siap bersaing di level nasional dalam sektor ekonomi kreatif, agrowisata, dan diplomasi budaya.
“๐พ๐๐ก๐ ๐๐ข๐๐๐ โ๐๐๐ฆ๐ ๐๐๐ก๐๐๐ ๐ข๐๐ก๐ข๐ ๐ก๐๐๐๐๐, ๐ก๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ค๐ ๐๐๐ ๐๐. ๐๐๐๐๐ ๐ ๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐ฆ๐๐๐๐ข๐ก ๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ค๐๐ก ๐๐ข๐๐๐ฆ๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐ก๐๐๐๐๐,” ๐ก๐ข๐ก๐ข๐ ๐ต๐ข๐๐๐ก๐.(*๐ณ๐๐)