Berita56,Mamasa ---Sinergi antara Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Pemerintah Daerah Kabupaten Mamasa, dan unsur legislatif pusat menunjukkan hasil konkret dalam mendukung sektor pertanian lokal. Pada Jumat malam (30/05/2025), sebagai tahap awal, sebanyak 6 ton hasil pertanian hortikultura berupa kol dan wortel dari Kecamatan Nosu difasilitasi pemasarannya oleh KTNA Mamasa untuk dikirim ke luar daerah.
Kegiatan panen dan pengiriman ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa serta anggota Komisi IV DPR RI, H. Ajbar, yang membidangi sektor pertanian. Hadirnya kedua institusi ini memperkuat komitmen pemerintah dalam memajukan pertanian Mamasa melalui dukungan kebijakan dan fasilitasi pemasaran.
“𝐼𝑛𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑏𝑜𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑛𝑖, 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑇𝑁𝐴, 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ, 𝑑𝑎𝑛 𝐷𝑃𝑅 𝑅𝐼 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑚𝑝𝑎𝑘 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓. 𝐾𝑎𝑚𝑖 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑁𝑜𝑠𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑙𝑢𝑎𝑠,” 𝑢𝑗𝑎𝑟 𝑌𝑢𝑙𝑖𝑢𝑠, 𝐾𝑒𝑡𝑢𝑎 𝐾𝑇𝑁𝐴 𝑀𝑎𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎.
Sebagai bentuk dukungan langsung, dalam kesempatan ini H. Ajbar menyerahkan bantuan 3 unit traktor kepada kelompok petani di Nosu. Bantuan ini diharapkan dapat menunjang peningkatan produksi dan efisiensi kerja petani di wilayah terpencil.
Sementara itu, Bupati Mamasa selaku Pemda melalui Dinas Pertanian mengumumkan bahwa tahun ini telah diprogramkan pembagian pupuk gratis kepada para petani dengan total nilai anggaran sebesar Rp 14,7 miliar. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya konkret pemda untuk menurunkan biaya produksi dan meningkatkan hasil pertanian rakyat.
KTNA sebagai organisasi petani berperan menjembatani kepentingan petani dengan pihak pasar. Melalui jaringan dan pembinaan, KTNA Mamasa ingin memastikan bahwa petani tidak hanya mampu memproduksi, tapi juga memiliki jalur distribusi yang efektif. Dalam kegiatan ini, pengangkutan 6 ton hortikultura menjadi bukti keseriusan mereka dalam membangun sistem pertanian yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Kepala Dinas Pertanian Mamasa menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus mendorong peningkatan kapasitas petani, penyediaan sarana produksi, serta akses pasar sebagai bagian dari program strategis pembangunan pertanian.
“𝐷𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑔𝑖𝑠𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎 𝐾𝑇𝑁𝐴, 𝑘𝑎𝑚𝑖 𝑜𝑝𝑡𝑖𝑚𝑖𝑠 𝑠𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑀𝑎𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑛𝑎𝑖𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠. 𝐾𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘,” 𝑢𝑗𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎.
Langkah kolaboratif ini menegaskan pentingnya kemitraan antara elemen petani, organisasi tani, pemerintah, dan legislatif dalam membangun ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Ke depan, format sinergi seperti ini diharapkan menjadi model pengembangan pertanian di berbagai kecamatan lain di Mamasa.(*.𝑳𝒆𝒐)