Berita56,Mamasa – Dalam upaya mengembangkan potensi seni budaya dan memaksimalkan peran aparatur sipil negara (ASN) di bidang non-struktural, Bupati Mamasa Welem Sambolangi secara resmi membentuk Tim Paduan Suara Pemerintah Daerah Kabupaten Mamasa (PS Pemda Mamasa).
Gagasan ini muncul dari kesadaran akan besarnya potensi talenta vokal yang tersebar di berbagai instansi pemerintahan daerah,, serta dari kebutuhan strategis untuk menghadirkan representasi musikal yang dapat menjadi duta budaya dan promosi daerah.
Pembentukan PS Pemda Mamasa melibatkan seleksi ASN yang selama ini telah aktif dalam kelompok-kelompok paduan suara, baik dalam lingkup keagamaan, organisasi profesi, maupun komunitas seni vokal di Kabupaten Mamasa.
Keberadaan tim ini tidak hanya akan memberi warna baru dalam pelaksanaan acara-acara seremonial pemerintahan, tetapi juga membawa misi promosi daerah melalui media seni suara.
Bupati Mamasa menegaskan bahwa paduan suara ini bukan sekadar pelengkap seremoni, melainkan bagian dari strategi kebudayaan pemerintah daerah yang memiliki daya tarik tersendiri dalam memperkenalkan identitas Mamasa di forum-forum eksternal.
PS Pemda Mamasa akan diikutkan dalam berbagai kegiatan provinsi maupun nasional yang melibatkan perwakilan paduan suara dari daerah, sekaligus menjadi perpanjangan tangan pemerintah daerah dalam menyampaikan pesan-pesan pembangunan lewat ekspresi seni.
Tidak hanya tampil di lingkup internal, Tim PS Pemda Mamasa juga telah menjalankan tugas awal sebagai duta daerah. Pada Minggu, 6 April 2025, tim ini bersama Bupati dan Ketua TP PKK Kabupaten Mamasa melayani dalam ibadah di Gereja Toraja Jemaat Kasimpo, Kabupaten Tana Toraja.
Penampilan tersebut menjadi bagian dari kunjungan silaturahmi dan kegiatan lintas daerah yang dilakukan Pemkab Mamasa dalam semangat membangun sinergi budaya dan spiritualitas.
Kegiatan pelayanan tersebut disambut hangat oleh jemaat setempat. PS Pemda Mamasa menampilkan sejumlah lagu rohani yang dikemas dengan harmonisasi profesional, mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam menata paduan suara ini secara artistik dan terstruktur.
Beberapa anggota jemaat yang hadir turut memberikan apresiasi, menyebut penampilan PS Pemda Mamasa sebagai bentuk keindahan yang menggugah dan memperkaya ibadah.
Sebelumnya, tim ini juga telah mendampingi Bupati Mamasa dalam agenda silaturahmi Idul Fitri bersama Gubernur Sulawesi Barat di Mamuju. Dalam kesempatan tersebut, PS Pemda Mamasa tampil di hadapan tamu-tamu undangan dari berbagai latar belakang agama, etnis, dan daerah.
Penampilan lintas budaya tersebut menegaskan bahwa keberadaan paduan suara ini bukan hanya berfungsi dalam konteks internal Kabupaten Mamasa, melainkan juga dalam rangka mempererat hubungan sosial kemasyarakatan antar daerah melalui seni dan kebersamaan.
Seiring dengan penguatan fungsi promosi daerah yang diemban PS Pemda Mamasa, pemerintah daerah juga tengah mempersiapkan struktur organisasi dan sistem pembinaan yang berkelanjutan.
Dalam waktu dekat, Bupati Mamasa dijadwalkan akan menetapkan susunan pelatih vokal, tim pengarah, dan manajemen kegiatan PS Pemda Mamasa.
Langkah ini bertujuan untuk menjadikan paduan suara bukan hanya aktif secara seremonial, melainkan mampu berkembang sebagai institusi vokal yang profesional dan berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten Mamasa menaruh harapan besar bahwa keberadaan PS Pemda Mamasa dapat menjadi pionir dalam kebangkitan seni vokal di Mamasa.
Dengan misi memperkuat nilai budaya, mempererat persatuan, dan mempromosikan identitas lokal melalui suara, tim ini diharapkan akan membuka jalan bagi kolaborasi seni antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku budaya lainnya.
Tidak hanya itu, keberadaan paduan suara ASN juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Mamasa untuk turut mengembangkan bakat seni mereka dengan dukungan langsung dari institusi pemerintahan.(Leo,MdB)
