Iklan

Disbudpar: Toraja Carnaval Murni Kegiatan Promosi Parawisata, Bisa Dinikmatin Kalangan Masyarakat Secara Gratis

Editor-Berita56
Jumat, 20 Mei 2022, 23:17 WIB Last Updated 2022-05-20T16:00:55Z


Berita56, Toraja --Polemik tiket masuk ke Obwis Buntu Burake sudah beberapa hari ini menjadi pemberitaan di media online maupun media sosial lainnya.

Sebelum Event Carnaval  Budaya Toraja (Toraja Carnaval) pengunjung yang datang ke Obwis Burake untuk menyaksikan salah satu patung tertinggi di dunia ini, sambil  menikmati pemandangan kota Makale, awalnya hanya membayar biaya tiket masuk sebesar Rp 10 ribu.

Sementara dalam beberapa hari ini tiket masuk ke Burake meningkat jadi Rp 15 ribu,hingga Rp 150.ribu.terdiri dari tiket masuk Burake Rp 10 ribu, tiket Toraja Carnaval dari Rp 5 ribu sampai dengan  Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.

Saat dikonfirmasi ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dinas Kebudayaan dan Parawisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan menyatakan, tidak pernah merekomendasikan untuk mencetak tiket dan menetapkan harga tiket pada pelaksanaan Toraja Carnaval.

Disbudpar Sulawesi Selatan hanya  sebagai supporting  event. Kegiatan Toraja Carnaval di Objek Wisata (Obwis) Buntu Burake dilaksanakan  oleh Event Organizer (EO). ungkap sumber dI Disbudpar Sulsel yang tak ingin namanya disebut  via ponsel, Jumat (20/5/2022).

" Soal tiket, itu terpisah dari pembiayaan kami. Kebijakan ada di Kabupaten setempat,kalau tidak salah Dispenda, perijinan semua sudah melalui pemerintah kabupaten. Itu ada kerjasamanya. Saya tidak tau berapa- berapa ya", terangnya kepada redaksi berita56.com.

Lanjutnya tiket kami tidak mencampurinya.Itu terpisah dari kegiatan kami. Supporting untuk kegiatan tari dan nyanyi oke.

"Kalau mendatangkan artis itu bukan wewenang Disbudpar,karena tidak boleh, karena tidak ada biaya untuk itu ", tegasnya.

Ia menjelaskan misalnya mendatangkan artis, membayar artis itu urusan mereka. Diluar kewenangan kami, gak boleh.

Menjual tiket tidak ada sangkut pautnya dengan Disbudpar provinsi.Kebijakan itu ada di kabupaten setempat, Bapenda. Atau berkolaborasi dengan EO,kami tidak tau.Intinya kami tidak pernah memberi rekomendasi, ujarnya.

"Rekomendasi penjualan tiket tidak ada, Toraja Carnaval itu di support, makanya kami hadir, melihat apa yang bisa disupport karena itu mengangkat budaya Toraja",tegas sumber tersebut.

Soal harga tiket yang dijual, kami tidak ada merekomendasikan. Kalo panitia atau penyelenggara mendatankan artis mereka semua yang membiayai, kami tidak akan membiayainya.

Terkait anggaran kegiatan , kami akan memverifikasi ulang.Bila ada muncul angka Rp 900 juta itukan mungkin termasuk mendatangkan artis, membayar artis.
"Anggaran bagi kegiatan Toraja Carnaval yang disiapkan Disbudpar tidak sebanyak itu(red Rp 900 juta)", ungkapnya.

"Pemerintah dalam hal ini Disbudpar Sulsel dalam pelaksanaan Event Toraja Carnaval ini murni untuk Promosi Parawisata Toraja,. dinikmatin oleh semua kalangan masyarakat tanpa mengeluarkan biaya apapun alias gratis",tegasnya.

Apabila ada komponen masyarakat dalam kegiatam Toraja Carnaval ingin berpartisipasi dengan mendatangkan artis dari dalam dan luar, dalam rangka mempromosikan daerahnya sendiri.Kami senang saja , tidak merekomendasikannya apalagi mensuportnya 
.
"Artis yang di support dalam kegiatan ini.adalah artis daerah, misalnya artis Toraja karena itu adalah peningkatan ekonomi masyarakat.Bila kita mendatangkan artis dari jauh itu sudah komersil, kenapa kita harus bayar lagi",tutupnya (TB)
  
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Disbudpar: Toraja Carnaval Murni Kegiatan Promosi Parawisata, Bisa Dinikmatin Kalangan Masyarakat Secara Gratis

Terkini

Iklan