Ilustrasi BTS di daerah terpencil
Berita56,Toraja - Kementerian Kominfo RI bekerja sama dengan pemerintah kabupaten akan membangun 38 Base Transceiver station (BTS) 4G , di Kabupaten Tana Toraja 31 BTS, Toraja Utara 7 BTS.
Pembangunan tower telekomunikasi itu akan menyasar desa yang belum mendapat akses sinyal internet.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tana Toraja Berthi Mangontan menjelaskan, program tersebut sudah dilaksanakan sejak tahun 2021.
"Pengusulan ini terus disampaikan,di tahun 2022, rencananya ada 31 desa yang akan dibangun BTS." tulis Beliau via WhatsApps, Jumat (11/3/2022).
Lanjutnya ,dari rencana pembangunan 31 titik pada tahun 2022. Pada tahun 2021 lalu sudah 8 menara BTS yang rampung dibangun di Tana Toraja.
"5 BTS yang sudah rampung dibangun diluar rencana pembangunan 31 BTS di tahun 2022 ini," jelas Kadis Kominfo Tana Toraja Berthi Mangontan.
Untuk saat ini BTS yang belum terbangun sementara survey lokasi, pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi mengungkapkan bahwa usulan itu disampaikan saat Lily Amelia Salurapa senator Sulsel asal Toraja berkunjung ke kantor DPRD Tana Toraja tahun lalu. Salah satu persoalan yang disampaikan Welem yaitu terkait masalah jaringan.
"Saat itu langsung dibuatkan surat oleh Kominfo dan langsung ditandatangi oleh Bupati. Saya rasa ini adalah perjuangan kita bersama dan direalisasikan oleh Pemerintah Pusat", terangnya kepada awak media di kantor DPRD Tana Toraja, Kamis (10/ 3 2022).
Welem juga mengatakan bahwa 31 titik pembagunan BTS itu belum cukup, olehnya itu Ia berharap dukungan dari semua orang Toraja yang diberi amanah di Jakarta.
"Khusus di Tana Toraja, kami masih butuh minimal 16 titik sehingga semua area-area bisa terjangkau jaringan", katanya.
Dalam pembagunan 31 BTS ini, Welem berharap peran Media, sehingga pembangunan sesuai dengan perencanaan.
"Kami berharap peran kawan-kawan Media, kita kawal ini 31 titik agar betul-betul dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang ada", tegas Welem.
Ia juga berharap dimana pun ditempatkan masyarakat harus mendukung dalam hal kesiapan lokasi, karena menurut Welem yang biasa bermasalah adalah kesiapan lokasi.
"Kami tidak masuk dalam rana siapa yang kerjakan, itu kita tidak masuk dalam rana itu, yang terpenting adalah bermanfaat bagi rakyat Toraja", tutup Ketua DPRD Tana Toraja (Tator) itu . (TB)
