Penampungan galian C skala besar di Lemo Menduruk Rantepao yang aktivitasnya kerap dikeluhkan pengguna jalan yang melintas
Berita56,Toraja-Penampungan hasil tambang galian C pasir, krikil dan batu gunung secara sporadis terjadi dibeberapa titik lokasi di sepanjang pinggir jalan Negara poros Salubarani, Tana Toraja hingga Rantepao, Toraja Utara.
Banyaknya lokasi penampungan galian C tersebut mengakibatkan rentannya kerusakan jalan akibat lalu lalangnya truk- truk tongkang besar pengangkut materil.
Hal tersebut membuat para pengguna jalan merasa sangat terganggu, salah satu warga pengguna jalan pun mengaku sangat terganggu.
"Laju dump truk yang melintas, terkadang bannya membawa tanah liat yang membuat jalanan menjadi licin dan sangat membahayakan kami pengguna jalan yang melintas," ujar Albert salah seorang pengguna jalan yang kerap mondar mandir melintasin jalan poros Salubarani - Rantepao, Senin 6 Desember 2021, sore.
Salah satu lokasi penampungan galian C skala besar di Lemo Menduruk Rantepao, aktivitasnya kerap dikeluhkan pengguna jalan.
Mobil dump truk tonase besar kerap mondar mandir keluar masuk areal penampungan tersebut. Kerap menimbulkan kemacetan, belum lagi akibat ban dump truk membawa tanah dari areal penampungan.
Jalanan sekitar jadi berlumpur dan licin, membahayakan pengguna jalan yang melintas disekitar area penampungan.
"Kami warga tidak tahu juga apakah itu ada ijinnya atau tidak", kata salah satu warga yang enggan disebut namanya, saat ditanyakan awak media yang menyambangi lokasi penampungan galian C itu, Senin (6/12).
Terkait hal tersebut redaksi berita56.com, berusaha mengkonfirmasi kadis DLH kabupaten Toraja Utara melalui sambungan Whatsapp dan telepon seluler, apakak penampungan galian C itu, berijin atau tidak.
Sayangnya hingga berita ini di rilis kadis DLH tak kunjung merespon maupun membalas pesan Whatsapps yang dikirimkan. (TB)