Berita56,Mamasa-- Pekerjaan peningkatan ruas jalan Tabone–Nosu–Pana resmi dilanjutkan. Pantauan lapangan pada Minggu (10/08/2025) menunjukkan sejumlah alat berat mulai melakukan cutting di beberapa titik, mulai dari Rante Botte, Rangri’, hingga Batu Papan.
Pengawas proyek menyebutkan, prioritas pengerjaan tahun ini adalah membeton jalur pendakian dari arah Batu Papan ke Rangri’ sepanjang 2 kilometer. Segmen ini masuk dalam paket pelebaran dan penimbunan pilihan sepanjang 12 kilometer yang dikerjakan pada tahun 2025.
Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, mengajak masyarakat Nosu untuk memberikan dukungan penuh selama proses pembangunan berlangsung. Ia mengimbau warga agar tidak menghambat pengerjaan dan justru ikut mengawasi mutu pekerjaan.
“๐๐โ๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐โ๐๐๐๐๐๐๐. ๐ฝ๐ข๐ ๐ก๐๐ข ๐๐๐ ๐ฆ๐๐๐๐๐๐ก โ๐๐๐ข๐ ๐๐๐ข๐ก ๐๐ค๐๐ ๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ฆ๐ ๐ก๐๐๐๐ก ๐๐ข๐ก๐ข ๐๐๐ ๐ก๐๐๐๐ก ๐ค๐๐๐ก๐ข,” ๐ก๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐.
Ruas jalan Tabone–Nosu–Pana telah menjadi perhatian sejak 2016. Selama hampir satu dekade, penanganan dilakukan bertahap melalui skema APBD Provinsi Sulawesi Barat. Pekerjaan yang sudah dilaksanakan meliputi rigid beton, galian badan jalan, dan timbunan pilihan. Data mencatat, sepanjang 2016–2023 sudah ada delapan tahap peningkatan jalan di ruas ini.
Tahun 2025, proyek difokuskan pada Paket Tabone–Nosu dan Paket Nosu–Pana dengan anggaran Rp 17,7 miliar. Pekerjaan ini merupakan bagian dari Misi IV Panca Daya Pemprov Sulbar, yakni membangun infrastruktur dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Rincian Pekerjaan Tahun 2025
1. Pelebaran badan jalan sepanjang 12 km (8 km di Tabone–Nosu, 4 km di Nosu–Pana).
2. Timbunan pilihan lebar 7 meter, tinggi 20 cm sepanjang 12 km.
3. Rigid beton mutu K-350 dan beton kurus sepanjang 2,1 km di ruas Tabone–Nosu.
Ruas ini menjadi jalur vital penghubung wilayah terisolasi di Nosu dengan pusat ekonomi Kabupaten Mamasa. Jalan ini juga menjadi akses penting untuk pemasaran hasil pertanian unggulan seperti hortikultura, kopi, serta hasil hutan bukan kayu.
Bupati Welem menegaskan, keseriusan Pemprov Sulbar melanjutkan proyek ini mencerminkan komitmen pemerataan pembangunan antardaerah.
Gubernur Sulbar Suhardi Duka sebelumnya menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur pedalaman merupakan prioritas dalam RPJMD Sulbar. Ruas Tabone–Nosu–Pana disebut sebagai simbol arah kebijakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Proyek ini diharapkan tidak hanya membuka keterisolasian, tetapi juga memicu tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru di wilayah pedalaman Sulawesi Barat.(*.๐ณ๐๐)