Berita56,Mamasa---Menindaklanjuti arahan langsung Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, Pemerintah Daerah Kabupaten Mamasa melalui Dinas Perhubungan melaksanakan uji pola perjalanan dengan menggunakan bus sekolah milik Pemda Mamasa.
Uji coba ini berlangsung pada Minggu, 06 April 2025 dan menyusuri jalur nasional poros Mamasa-Toraja (PP) sebagai bagian dari upaya memastikan kelayakan akses masuk menuju Kota Mamasa.
Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mamasa, Alfredi Toding menyampaikan bahwa uji coba ini merupakan bentuk kesiapan teknis dari Pemda untuk mengakomodasi pergerakan masyarakat dari berbagai penjuru.
Pada uji coba tersebut, bus sekolah berhasil menempuh jalur dengan aman, termasuk melewati tanjakan-tanjakan ekstrem tanpa hambatan berarti. Hal ini menandakan bahwa jalur nasional poros Mamasa-Toraja dinyatakan layak untuk dilalui oleh moda transportasi besar seperti bus.
Lebih lanjut, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menyukseskan agenda besar bertajuk "Bulan Mamase" yang diagendakan akan digelar dalam bulan April 2025 ini.
Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah rekonsiliasi, silaturahmi, dan temu akbar diaspora Mamasa dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari luar negeri.
Pemerintah daerah berkomitmen membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi para diaspora untuk turut serta dalam membangun daerah kelahiran mereka.Tak hanya jalur Mamasa-Toraja, dua pintu masuk utama lainnya yaitu poros Mamasa-Mamuju dan poros Mamasa-Polewali juga telah dikonfirmasi dalam kondisi laik bus.
Pemerintah telah memastikan bahwa ketiga jalur utama menuju Mamasa dapat diakses dengan kendaraan besar, sehingga mempermudah mobilitas selama Bulan Mamase berlangsung.
Sebagai informasi tambahan, kegiatan Bulan Mamase 2025 juga akan dirangkaikan dengan perayaan Paskah Daerah.
Puncak perayaan Paskah akan dilaksanakan pada 20 April 2025, ditandai dengan penyalaan 10.000 obor yang akan menjadi simbol semangat kebangkitan, persatuan, dan terang bagi masa depan Mamasa.
Dimasa mendatang acara ini diproyeksikan akan menjadi salah satu peristiwa rohani dan budaya terbesar dalam sejarah Kabupaten Mamasa, sekaligus mengukuhkan jati diri Mamasa sebagai tanah yang ramah, religius, dan penuh harapan.
Bulan Mamase merupakan salah satu program strategis dalam visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Mamasa yang akan dilaksanakan setiap tahun.
Sekretaris Panitia Bulan Mamase 2025, Jufri Sambo Ma’dika, menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk mengajak diaspora Mamasa yang tersebar di berbagai penjuru untuk pulang kampung dan turut berkontribusi positif bagi kemajuan daerah.
“Bulan Mamase dijadwalkan berlangsung setiap bulan April, bertepatan dengan Hari Paskah, karena sudah menjadi tradisi masyarakat Mamasa untuk pulang kampung pada momentum tersebut guna membersihkan makam leluhur mereka,” ungkap Jufri.
Ia juga menambahkan bahwa seperti halnya di Toraja ada event tahunan "Lovely December" yang digelar saat Natal, maka di Mamasa akan ada "Bulan Mamase" bertepatan dengan perayaan Paskah—Hari Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Tahun ini sebagai tahun perdana, kegiatan Bulan Mamase akan dirangkai dengan berbagai agenda strategis, mulai dari Temu Tokoh Diaspora, Forum Investasi Daerah, Pameran Budaya, Pertunjukan Seni, hingga Malam Apresiasi Tokoh Mamasa.
Momentum Paskah juga akan dirayakan secara khidmat dan semarak melalui ibadah syukur bersama rakyat dan diaspora Mamasa di Rumah Jabatan Bupati Mamasa.
Salah satu highlight acara adalah Pawai Obor Paskah yang akan melibatkan ribuan obor, berlangsung pada tanggal 20 April 2025 subuh.
"Pada hari Paskah Diaspora Mamasa bersama seluruh rakyat Mamasa akan melaksanakan ibadah Paskah Oikumene di Rujab Bupati Mamasa, Untuk Tahun ini sebagai awal pelaksanaan akan dilaksanakan Temu Tokoh Diaspora, Pawai Obor pada subuh pagi dan malam hari ibadah syukur Paskah bersama Rakyat dan Diaspora" jelas Jufri.
Pemda Mamasa mengajak seluruh lapisan masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, komunitas diaspora, dan generasi muda untuk mengambil bagian dalam perhelatan ini.
Pemerintah juga mengimbau partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga ketertiban, kebersihan, dan keamanan selama rangkaian kegiatan berlangsung.
Bulan Mamase 2025 diharapkan bukan hanya menjadi momen kebangkitan sosial, namun juga titik awal lompatan pembangunan berbasis kolaborasi masyarakat dan diaspora.
Momentum ini akan terus digelorakan sebagai semangat baru menuju Mamasa yang Mamase (Maju, Mandiri dan Sejahtera).𝑳𝒆𝒐 𝑴𝒅𝑩