Berita56,Toraja- Menyikapi langkanya minyak goreng di sejumlah pasar tradisionil dan mimi market ditindak lanjuti Komisi 2 DPRD Tana Toraja dengan sidak di sejumlah lokasi yang dimulai di pasar tradisionil Makale dan Rembon.
Pada sidak di pasar Makale .Komisi 2 mendapati minyak goreng curah dan kemasan di dua lokasi tersebut masih aman.
“Distribusi minyak goreng sudah cukup jelang ramadan, hanya saja masih ditemukan perbedaan harga RP3.000 perliter sesama pengecer,”ujar Ketua komisi dua DPRD Tana Toraja, Semuel Pali Tandirerung, Rabu (23/3).
Kata Semuel, di Pasar Makale harga minyak goreng antara Rp25-26 ribu rupiah perliter. Namun di pasar Rembon masih melambung hingga Rp70 ribu perliter.
Harga masih berbeda jauh di tingkat pengecer. Olehnya itu, diharapkan Perindag, Bulog, maupun anggota legislatif lainnya hendaknya aktif melakukan pengawasan.
Masih tingginya harga minyak goreng lantaran pemerintah mencabut aturan harga eceren tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.
Menurut Semuel, harga minyak goreng kemasan berpotensi mengalami penurunan, sesuai dengan mekanisme pasar yang berlaku. Jika minyak gorengnya makin banyak aneka merek, harganya akan menurun sesuai dengan kompetisi dan leveling dari market mereka. (*).