Iklan

Proyek Pembukaan Jalan Mubazir, Di Duga 'Mark Up' FKPPI Tator Minta Penegak Hukum Usut Tuntas

Editor-Berita56
Minggu, 29 Desember 2019, 12:12 WIB Last Updated 2019-12-29T04:58:32Z

Pembukaan jalan Sarambu Assing-Balla

Berita56,Toraja - Proyek  pembukaan jalan Sarambu Assing - Balla , Kecamatan Bittuang Kabupaten Tana Toraja Mubazir dan diduga Mark Up. Anggaran proyek pembukaan jalan tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ( APBD ) Tana Toraja Tahun Anggaran 2018, nilai nya cukup membuat mata terbelalak, Rp 2,6 Milyar.

Hal itu diungkapkan Ketua Forum Komunikasi Putra Putri TNI -Polri ( FKPPI ) Tana Toraja, Jansen Syaputra  Gojang kepada Berita56, Minggu ( 29 /12/2019 ).Dia mengatakan ,proyek pembukaan jalan Sarambu Assing-Balla sejak awal pelaksanaanya sudah tercium aroma yang tidak beres.

Di lihat dari sisi  anggaran dan volume  pekerjaan yang dilaksanakan.ia menduga adanya  indikasi  Mark Up .Untuk menyakinkan hal tersebut pihaknya melakukan investigasi langsung  ke lokasi proyek  ,di lokasi pihaknya banyak mendapat informasi tambahan dari masyarakat. Menindak lanjutin informasi yang didapatkan ,pihaknya  sesegera mungkin akan berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum,agar mengusut tuntas dugaan Mark Up anggaran Proyek Pembukaan jalan Sarambu Assing-Balla,ujar Yansen.


Yansen menambahkan,seharusnya  perencanaan proyek  dilakukan dinas terkait dengan matang,baik dari asas manfaat dan sisi anggaran, kalau perencanaan dilakukan  dari sisi oreantasi proyek , output yang dihasilkannya ya seperti sekarang ini .Bangunan gedung inspektorat mangkrak, rumah dinas kepala dinas jadi kantor, hal- hal tersebut dapat berpotensi merugikan keuangan negara,tegas Yansen.

Lanjut Yansen  dari informasi yang dia peroleh,pekerjaan pembukaan jalan  dikerjakan oleh  AP, diduga menantu orang nomer satu di Tana Toraja. Hal ini diperkuat oleh pengakuan  Medi Sura" Matasak ,Sub Kontraktor  yang mengerjakan proyek tersebut,yang sampai saat ini belum dibayar lunas oleh AP

Medi Sura' Matasak mengaku belum dibayar atas pekerjaan proyek pembukaan jalan Sarambu Assing - Balla, Ia menduga ada permainan di balik belum di bayarnya pekerjaan tersebut. Harapan Medi pupus seketika ,begitu berkomunikasi dengan  AP, pemilik proyek tersebut."dia katakan sudah tidak ada lagi uang karena sudah di pakai oleh pengurus Partai (red) untuk mengikuti salah satu kegiatan di Jakarta kemarin ,Kalau mau saya kasih ko,,masih ada biaya pemeliharaan 150 juta ini' katanya.


Medi berharap ada itikad baik,dari AP dan pihak terkait lainya, dari pertemuannya dengan pihak -pihak terkait  belum ada suatu titik temu yang bisa dijadikan  pegangannya. Jika tidak ada itikad baik,bukan tidak mungkin Medi akan membawa persoalan ini ke ranah Hukum, sebab anggaran proyek yang dia kerjakan tersebut nilainya sangat besar Rp 2,6 Milyar, sementara yang di subkon kepadanya sebesar Rp 650 juta, itupun baru di bayarkan sebesar Rp 150 juta .


AP  selaku pemilik proyek ,saat dikonfirmasi awak media via seluler mambantah, dia mengatakan pekerjaan yang di subkon kan kepada Medi tidak dituntaskan nya,sehingga pembayaran kepadanya jadi tertunda.' Pekerjaan yang saya subkonkan kepada Medi hingga habis masa kontraknya Amburadul,sehingga saya ambil alih untuk diselesaikan ,untuk  menyelesaian pekerjaan Medi yang  amburadul tersebut   memakan waktu hampir satu bulan lebih,bahkan gara-gara itu saya hampir di jebloskan ke Kejaksaan ' kata AP


Sementara itu dari sumber yang dapat dipercaya, Berita56 mendapatkan informasi bahwa pembangunan pembukaan jalan yang menelan anggaran Rp 2,6 milyar tersebut,tidak di manfaatkan oleh masyarakat  sebagai mana mestinya ( Mubazir ), bahkan sekarang ini hanya jadi tempat berkubang kerbau saja,selain itu jalanannya juga terlihat di pagari kayu oleh masyarakat,karena tidak berfungsi sebagaimana jalanan umumnya. (*)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Proyek Pembukaan Jalan Mubazir, Di Duga 'Mark Up' FKPPI Tator Minta Penegak Hukum Usut Tuntas

Terkini

Iklan