Berita56,Mamasa — Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Puskesmas (PKM) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kondosapata pada Kamis (10/04/2025).
Sidak ini dilakukan untuk memastikan langsung ketersediaan oksigen di fasilitas pelayanan kesehatan, menyusul munculnya pemberitaan yang menyebutkan 18 PKM di Mamasa mengalami kekosongan oksigen.
Dalam tinjauannya, Bupati menemukan bahwa stok oksigen di PKM dan RSUD masih dalam kondisi aman. Meski begitu, ia tetap menekankan pentingnya penyediaan cadangan oksigen di setiap PKM sebagai antisipasi kebutuhan mendesak.
“𝐹𝑎𝑘𝑡𝑎 𝑑𝑖 𝑙𝑎𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎. 𝐽𝑎𝑑𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 𝑝𝑎𝑛𝑖𝑘. 𝑁𝑎𝑚𝑢𝑛, 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑠𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔, 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑜𝑘 𝑐𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑎𝑑𝑎,” 𝑢𝑗𝑎𝑟 𝐵𝑢𝑝𝑎𝑡𝑖.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa, dr. Ratna Sari Dewi, telah memberikan klarifikasi resmi terkait isu kekurangan oksigen.
Ia menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan seluruh Kepala PKM dan tidak menerima laporan adanya keluhan kekurangan oksigen.
“𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑚𝑖 𝑘𝑜𝑛𝑓𝑖𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐾𝑒𝑝𝑎𝑙𝑎 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠, 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛. 𝐴𝑟𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑡𝑜𝑘 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑢ℎ 𝑖𝑛𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑚𝑎𝑛,” 𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 𝑑𝑟. 𝑅𝑎𝑡𝑛𝑎.
Pernyataan tersebut menanggapi kritik dari Anggota DPRD Mamasa, Reski Masran, yang mendesak agar Pemerintah Daerah serius dalam menangani isu kekurangan oksigen dan fasilitas penunjang lainnya.
Politisi Partai Gerindra itu menegaskan pentingnya perencanaan matang dalam pelayanan kesehatan, terutama karena menyangkut keselamatan nyawa masyarakat.
“𝐼𝑛𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎𝑎𝑛. 𝑂𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛 𝑖𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑣𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑖𝑡𝑢𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑢𝑟𝑎𝑡. 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ,” 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑠 𝑅𝑒𝑠𝑘𝑖.
Senada, Sekretaris Komisi II DPRD Mamasa, Mihos Puangna Rumba’, meminta Pemda lebih jeli dalam memastikan ketersediaan alat kesehatan di semua PKM.
Ia menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemantauan di PKM Tabang dan Pana’, masih terdapat kebutuhan penambahan oksigen serta perbaikan fasilitas rawat inap pasca-gempa.
Selain itu, masyarakat di wilayah Pana juga mengharapkan pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) di empat desa, yaitu Ulusalu, Saloan, Karaka’, dan Salutambun.
Kritik juga datang dari aktivis pemerhati daerah, Roni DM, yang menilai perhatian terhadap kesehatan masyarakat seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah daerah.
“𝐴𝑝𝑎𝑘𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑟𝑢𝑠𝑎𝑛-𝑢𝑟𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑒𝑚𝑜𝑛𝑖𝑎𝑙? 𝐾𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 𝑤𝑎𝑟𝑔𝑎,” 𝑢𝑗𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎.
Menanggapi berbagai sorotan, Dinas Kesehatan Mamasa menegaskan komitmennya untuk terus melakukan koordinasi dan evaluasi berkelanjutan, guna memastikan bahwa pelayanan kesehatan di seluruh wilayah tetap berjalan optimal dan tidak ada kekurangan oksigen maupun fasilitas vital lainnya.(*.𝑳𝒆𝒐 𝑴𝒅𝑩)