Berita56,Mamasa – Dalam rangka memperingati Bulan Mamase 2025, Pemerintah Kabupaten Mamasa menggelar pesta rakyat bertajuk Lomba Tangkap Ikan yang berlangsung meriah di kawasan Tabi, Desa Kariango, Kecamatan Tawalian, pada Sabtu, 19 April 2025.
Kegiatan ini tidak hanya menyedot perhatian warga lokal, tetapi juga dihadiri oleh sejumlah Diaspora Mamasa dari berbagai penjuru tanah air, seperti Batam, Jakarta, Banten, Papua, Manado, Kalimantan, dan wilayah lainnya.
Kehadiran mereka menjadi penanda kuat bahwa kecintaan terhadap tanah leluhur tidak luntur meskipun telah lama bermukim di luar daerah.
Salah satu perwakilan diaspora asal Batam, mengaku bangga dengan penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, acara semacam ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga memperkuat hubungan emosional antara warga Mamasa dan tanah asal mereka.
“Kami yang merantau merasa tersentuh. Ada kerinduan untuk kembali dan ikut terlibat membangun Mamasa, dan acara seperti ini jadi pengikat yang kuat,” ujarnya.
Pesta rakyat ini juga dinilai sebagai bentuk penguatan nilai kebersamaan yang menjadi fondasi penting dalam pembangunan daerah.
Melalui kegiatan sederhana seperti lomba tangkap ikan, masyarakat lintas usia dan latar belakang berkumpul dalam suasana penuh keakraban, saling berbagi tawa dan cerita.
Bupati Mamasa dalam sambutannya menyampaikan bahwa kebersamaan adalah energi utama membangun Mamasa ke depan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk diaspora, untuk terus menjaga silaturahmi dan berkontribusi dalam berbagai bentuk untuk kemajuan daerah.
“Mamasa tidak bisa dibangun oleh pemerintah saja. Dibutuhkan kolaborasi antara rakyat di kampung dan rakyat yang di perantauan. Bersama, kita kuat,” tegasnya.
Lomba tangkap ikan juga menjadi bagian dari pelestarian budaya lokal dan kehidupan sosial masyarakat Mamasa yang dikenal menjunjung tinggi nilai gotong royong dan persaudaraan.
Kegiatan ini pun menjadi wadah temu kangen, bertukar gagasan, dan membangkitkan semangat membangun kampung halaman.
Kemeriahan acara yang dipenuhi gelak tawa, anak-anak yang bermain lumpur, serta sorakan penonton saat peserta menangkap ikan, menggambarkan betapa pentingnya ruang-ruang kebersamaan seperti ini di tengah dinamika zaman yang makin individualistik.
Para diaspora berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan dan dikembangkan sebagai agenda tahunan yang melibatkan lebih banyak pihak, termasuk generasi muda Mamasa yang tinggal di perantauan.(*.𝑳𝒆𝒐 𝑴𝒅𝑩)