Berita56,Mamasa-– Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, bersama empat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamasa, kepala desa, dan warga dari puluhan desa yang terisolir, akan bersinergi menangani jalan putus di Desa Salutambun.
Jalan ini merupakan satu-satunya akses bagi kendaraan roda empat yang menghubungkan Kecamatan Pana dan Tabang. Musibah terputusnya jalan tersebut terjadi pada 5 Maret 2025, akibat cuaca ekstrem yang menyebabkan amblasnya badan jalan.
Pada Sabtu, 15 Maret 2025, Bupati Welem Sambolangi bersama anggota DPRD—Orsan Soleman, Reskianto Taulabi Kia, Mihos Puangna Rumba, dan Adam Dualangi—melakukan kunjungan langsung ke lokasi terputusnya jalan di Desa Salutambun.
Turut hadir Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Oktavianus Masuang, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gusti Hermiawan, Kepala Desa Salutambun, dan Pelaksana Tugas (Plt) Camat Pana.
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau kondisi terkini serta merencanakan langkah-langkah penanganan darurat.
Perjalanan menuju lokasi longsor
menghadapi tantangan berat, terutama di wilayah Desa Saloan dan Ulusalu. Kondisi jalan yang rusak parah dan medan yang ekstrem mengakibatkan akses menuju Desa Salutambun sangat sulit dilalui. Beberaa titik longsor di Kecamatan Pana, termasuk di Desa Saloan dan Ulusalu memperparah isolasi wilayah.
Terputusnya jalan di Desa Salutambun menyebabkan setidaknya 13 desa di wilayah tersebut terisolir. Kondisi ini menghambat mobilitas warga dan distribusi logistik, sehingga memerlukan perhatian segera dari pemerintah daerah.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Welem Sambolangi menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dan peran aktif masyarakat dalam penanganan bencana. Beliau mengajak seluruh elemen, termasuk pemerintah daerah, anggota DPRD, aparat desa, dan warga, untuk bahu-membahu menangani jalan putus di Desa Salutambun.
Langkah awal yang direncanakan meliputi pengerahan alat berat untuk membersihkan material longsor dan perbaikan sementara agar akses dapat segera pulih.
Pemerintah Kabupaten Mamasa berkomitmen untuk segera mengatasi permasalahan akses jalan ini. Dengan dukungan semua pihak dan semangatm gotong royong, diharapkan akses antara Kecamatan Pana dan Tabang dapat segera normal kembali, sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan lancar.
Kondisi medan yang sulit dan terbatasnya alat berat menjadi tantangan tersendiri dalam penanganan bencana ini. Namun, dengan kerja sama dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan permasalahan ini dapat segera teratasi.(Leo.Mdb)