Berita56,Manasa---Sudah sebulan lebih Dinas PUPR Kabupaten Mamasa melakukan pembersihan material longsong yang menutup badan jalan di Kecamatan Pana', Kabupaten Mamasa, Sulbar.
Namun karena intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan longsor susulan tidak berhenti. Dilaporkan, ada sekitar 70 titik longsor yang menutup jalan Tabang - Pana sepanjang 31 KM.
Kadis PUPR Mamasa, Oktavianus Masuang mengatakan, Pj. bupati dan Sekda Mamasa sangat memberi perhatian terkait kondisi yang dialami oleh masyarakat di Kecamatan Pana sehingga pada kesempatan pertama sudah di instruksikan kepada kami untuk segera melakukan penanganan.
Kata dia, dibutuhkan waktu untuk dapat menyelesaikan pembersihan ruas Tabang - Pana yang panjang ruasnya sekira 31 km, dengan titik longsor yang sangat banyak.
Diantara Waka di Desa Salutambun ke Kelurahan Pana saja ada 18 titik longsor yang dibersihkan, kemudian antara Desa Saloan ke Desa Salutambun saat ini ada kurang lebih 28 titik longsor, belum di Pappolo dan Pattana, kemudian Desa Datubaringan, dan ruas antara Pattana ke Desa Panura yang sudah dibersihkan bahkan alat berat hingga tertimpa pohon tumbang saat kerja pada malam hari. Belum lagi jalan di Kelurahan - Karoan yang tidak bisa dilalui alat untuk menuju Desa Salutambun yang harus timbun kembali untuk kedua kalinya.
Lanjut Okta, sejak 30 maret 2024 hingga kini pihaknya terus dilapangan mengoperasikan alat dan saat ini alat sudah berada di Waka Desa Salutambun untuk menuju ke Desa Saloan, namun ada kendala di Waka karena rupanya pada puncak tebing yang dibersihkan ada retakan tanah sehingga ketika di bersihkan longsor terus turun dan ini mengancam keselamatan operator dan alat sehingga diputuskan untuk melalui jalan Desa Waka-Tokka untuk menuju Saloan sambil membersihkan jalan yang longsor.
Oktavianus mengaku, pihaknya kewalahan menangani dampak bencana di wilayah ini karena hanya ada satu unit excavator. Menurutnya perlu penambahan 3-4 unit alat berat untuk mempercepat pembersihan material yang terjadi disekitar 70 titik longsor Pana-Tabang.
Diketahui, penanganan dampak bencana alam di Pana mendapat sorotan dari pengurus GRD-KK Mamasa , Merdy Nuel, Ia menuturkan, ada beberapa titik jalan yang tertimbun longsor di Kec. Pana sudah memasuki satu bulan lebih tidak ada pembenahan.
Titik longsor tersebut berada tepat di Desa Saloan, Desa Ulusalu, Desa Ulusalu Indah, Desa Sapan, Desa Salutambun, dan Desa weri.
Merdy Nuel mengatakan, sudah beberapa kali menyampaikan kondisi jalan tersebut kepada PJ Bupati Kab. Mamasa Dr. M. Zain.
"Kami bersama kawan-kawan mahasiswa sudah beberapa kali menyampaikan hal ini kepada Pj bupati melalui via telpon pada bulan April lalu dan Pj bupati menyampaikan kepada kami bahwa akan segera membenahi jalan tersebut, tetapi sampai hari ini tidak ada tindakan," ucap Merdy Nuel dikutip.dari media Corong Demokrasi
Nuel mengungkapkan kekecewaannya terhadap PJ Bupati Kab. Mamasa M. Zain yang dianggap tidak serius mengurus Kab. Mamasa.
Ia mengatakan, kalau PJ Bupati tidak serius mengurus pembangunan di Kabupaten Mamasa, sebaiknya mengundurkan diri sebagai PJ bupati. Karena laporan masyarakat terkait akses jalan yang tertutup longsor adalah satu-satunya akses yang menghubungkan beberapa desa dan kota.
"Kalau kita mau serius urus Kab. Mamasa jangan kemudian kita mengabaikan permintaan masyrakat. Mengiyakan tapi tidak dilaksanakan, ini sama halnya menipu masyarakat," tegasnya.
"Akses jalan yang kami tuntut untuk mendapatkan perbaikan adalah satu-satunya akses yang menghubungkan ke kota. Namun jika persoalan ini tidak mampu dijawab lebih baik mengundurkan diri saja sebagai PJ bupati," tutupnya.
Diketahui jalan poros antara Kec.Tabang dan Kec. Pana yang berstatus jalan kabupaten adalah satu-satunya akses jalan yang menghubungkan ke kota.@Leo,MdB