sumber jppn
Berita56,Toraja - Kalangan pengusaha Jasa Konstruksi,LSM dan Pers di kabupaten Tana Toraja di hebohkan dengan kabar mundurnya pejabat fungsional Unit Layanan Pengadaan pada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah atau ULP BPBJ Tana Toraja.
Kabar pengunduran diri Chandra Resa Palebangan ST, dari jabatannya di ULP BPBJ beredar secara luas dikalangan teman dan pejabat pemkab.
Belum diketahui secara pasti alasan pengundurun diri Chandra ,padahal saat ini proses lelang di beberapa paket pekerjaan sementara berlangsung.
Sejumlah kalangan prihatin atas hal tersebut, informasi pengunduran diri pejabat ULP BPBJ Tana Toraja ini menarik untuk dicermatin lebih lanjut.
Salah seorang aktivis anti korupsi di Sulsel ,Andi Maliq presidium Sultan Hasanuddin Coruuption Watch (SHCW) angkat bicara terkait informasi pengunduran diri pejabat ULP BPBJ Tana Toraja.
"Bilamana informasi pengunduran diri pejabat ULP BPBJ Tana Toraja dari jabatannya benar adanya, menarik untuk ditelisik lebih lanjut," kata Andi Maliq via ponsel.
Dia berharap jangan sampai dampak peristiwa seperti pengunduran diri eks Kepala Biro Pembangunan Pemerintah Sulsel Jumras,terjadi di kabupaten Tana Toraja.
Sekedar diketahui beberapa waktu lalu di beberapa proses lelang yang dilaksanakan ULP BPBJ Tana Toraja sempat menjadi polemik di kalangan orang dekat bupati.
Sempat terjadi saling ejek di media sosial dan lapor ke penegak hukum.
Sementara itu. Sekertaris Daerah, DR Samuel Tande Bura,MM. saat dikonfirmasi, mengaku belum mendapatkan informasi utuh terkait hal tersebut.
"Mungkin surat yang bersangkutan diantar langsung ke pak bupati ,belum terima petunjuk dari bapak bupati,"jelas Samuel via whatapps,Senin(19/7/2021) malam.
Informasi tentang pengunduran diri Chandra Resa Palebangan dari jabatannya bukan pertama kalinya terjadi di priode kepemimpinan Bupati Theofilus Allorerung dan Wabup Zadrak Tombeg.
Sebelumnya pada bulan Maret 2021 lalu,dirut RSUD Lakipadada dr Syafari Daniel Manoppo juga mengundurkan diri dari jabatannya.(TB)