Berita56,Toraja - Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Komunikasi Tallu Lembangna (LSM -FKTL) melalui Koordinator Advokasi dan Monitoring Ahmad ,K menilai Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tana Toraja belum mengoptimalkan pendidikan pemilu.
“Iya kami menilai bawaslu belum cukup optimal,” tegas Koordinator Advokasi dan Monitoring LSM FKTL Ahmad K , Sabtu (07/11/2020).
Ia membuktikkan, dengan beberapa pelanggaran yang di lakukan ASN,di pilkada Tana Toraja serentak 2020.
Sebelumnya diberitakan, beberapa ASN di Tana Toraja melakukan pelanggaran terkait kode etik dan netralitas ASN .
Ini mencerminkan masih belum optimalnya pendidikan pemilu kita. ujar Ahmad.
Secara tegas Ahmad mengatakan, Bawaslu semata tidaklah cukup mampu atau kurang mensosialisasikan terkait pendidikan pemilih.
Sehingga ia memberikan saran agar bawaslu bersikap proaktif ke partai politik paslon/tim paslon ,ASN dan Masyarakat “Harapannya kejadian pelanggaran pemilu yang sudah terjadi itu, tidak sampai terjadi lagi dikemudian hari,” katanya.
Ia menyampaikan, kalau bisa Bawaslu dengan badan adhoc-nya door to door dengan masyarakat.
Belum optimalnya kinerja bawaslu,secara kasat mata bisa kita liat bersama,ujar Ahmad.
" Saya amatin tindakan yang sekarang ini di lakukan Bawaslu ,sepertinya hanya tertuju kepada salah paslon tertentu saja, seperti kita ketahui dalam kontestasi pilkada tana toraja ini ada 3 paslon yang bertarung," ucap Ahmad dengan nada heran.
Jangan sampai ada kesan Bawaslu,tebang pilih dalam upayanya mengawal dan mengawasin jalannya proses pilkada Tana Toraja 2020.
Kita semua berharap pilkada Tana Toraja ini berlangsung sejuk ,aman dan damai,
Independensi Bawaslu Tana Toraja sebagai Lembaga yang bertugas mengawal dan mengawasin Pilkada akan menjadi perhatian masyarakat ,ungkap Ahmad. (TB)