Berita56,Jakarta-– Pemerintah Kabupaten Mamasa terus mendorong sektor pariwisata sebagai penggerak utama pembangunan ekonomi daerah. Dalam rangka itu, Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, melakukan audiensi dengan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Amenitas dan Aksesibilitas Pariwisata Wilayah II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Dwi Marhen Yono, pada Rabu, 07 Mei 2025.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor Kemenparekraf Jakarta tersebut, Bupati memaparkan langsung potensi strategis Mamasa sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) dan destinasi alternatif dari kawasan Tana Toraja.
Mamasa disebut memiliki kekayaan alam, budaya, dan potensi wisata unik yang dapat menjadi bagian penting dari jaringan destinasi prioritas nasional.
Pemerintah daerah juga menyoroti dukungan infrastruktur yang memadai untuk akses lintas kabupaten dan provinsi, terutama konektivitas Mamasa dengan Polewali Mandar dan Mamuju.
Dalam visi pembangunan lima tahun ke depan, sektor pariwisata ditetapkan sebagai salah satu sektor unggulan yang diprioritaskan Pemkab Mamasa.
Menanggapi hal tersebut, Asisten Deputi Dwi Marhen Yono menyampaikan apresiasi atas keseriusan Pemkab Mamasa dalam mendorong pariwisata berbasis potensi lokal.
Ia menekankan pentingnya penguatan konsep pengembangan destinasi, penegasan branding daerah yang mencerminkan kekhasan Mamasa, serta penyusunan data pariwisata yang akurat sebagai dasar perencanaan.
Salah satu poin strategis yang dibahas adalah perlunya mengaktifkan kembali operasional Bandara Sumarorong sebagai pintu masuk wisatawan. Dengan kemasan promosi yang tepat, bandara ini dapat memperpendek jarak akses ke Mamasa dan mendukung pertumbuhan jumlah kunjungan wisata.
Dalam pertemuan itu juga disampaikan bahwa Kabupaten Mamasa berpeluang masuk ke dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPARNAS) dan menjadi salah satu penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) Pariwisata Tahun Anggaran 2026.
Namun, realisasi dukungan tersebut akan bergantung pada kesiapan daerah dalam memenuhi persyaratan administratif dan teknis.
Kementerian Pariwisata melalui Asisten Deputi menegaskan komitmennya untuk mendampingi Pemkab Mamasa dalam proses pemenuhan seluruh aspek pendukung yang dibutuhkan, baik dalam bentuk penyusunan proposal, pemetaan destinasi, hingga penguatan jejaring promosi dan industri pariwisata lokal.
Audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal menuju peningkatan posisi Mamasa sebagai salah satu destinasi prioritas di wilayah timur Indonesia, sekaligus memperluas dampak ekonomi dari sektor pariwisata terhadap masyarakat lokal.(*𝑳𝒆𝒐)