Foto: Direktur Salewangang Institut Makmur Daeng Sikki
Berita56,Maros – Memasuki masa kampanye, tim sukses pasangan calon nomor urut 2, Chaidir Syam – Muetazim Mansyur, melakukan kampanye di wilayah Tanralili pada Senin (07/10/2024).
Dalam orasi politik yang dilaporkan oleh media online (8/10/2024), anggota DPRD Maros dari Fraksi PAN, Haeriah Rahman, membuat pernyataan kontroversial.
Ia menyebutkan bahwa "Jika Pilkada tahun ini gagal, Maros akan dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) selama lima tahun dan bisa jadi PJ Bupati berasal dari luar daerah, seperti Tator, Sumatera, atau Bali," ungkapnya.
Pernyataan ini menuai reaksi keras dari berbagai pihak. Direktur Salewangang Institute, Makmur Daeng Sikki, menilai pernyataan tersebut sebagai hoaks yang menyesatkan.
"Sebagai politisi, seharusnya memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat. Menyebarkan informasi yang tidak benar bisa berpotensi pidana. Aturan sudah sangat jelas, jika kotak kosong menang, Pilkada akan digelar kembali tahun 2025," jelasnya.
Makmur menambahkan bahwa Komisi II DPR RI, KPU, Bawaslu, DKPP, dan Kementerian Dalam Negeri telah sepakat bahwa jika kotak kosong menang, pemilihan ulang akan diadakan pada tahun berikutnya.
"Tidak ada skenario di mana Plt Bupati akan memimpin selama lima tahun, apalagi ditunjuk dari luar daerah," lanjutnya.
Selain mengkritik penyebaran informasi yang salah, Makmur juga menyarankan agar timses Chaidir Syam – Muetazim Mansyur lebih fokus pada program kerja yang mereka tawarkan.
"Program yang ditawarkan terlalu abstrak dan sulit diukur. Sebuah program harus jelas, seperti apa pembangunan yang ingin dilakukan dan bagaimana cara mencapainya," ujarnya.
Ia juga menyoroti janji-janji politik Chaidir Syam lima tahun lalu yang hingga kini belum terpenuhi.
"Beberapa waktu lalu, teman-teman dari PC PMII Maros menagih janji penuntasan air bersih untuk masyarakat pesisir, penciptaan 20 ribu lapangan kerja, dan bantuan modal UMKM berbasis dusun. Namun, hingga kini hal tersebut belum terealisasi," tambahnya.
"Seandainya kita bisa menilai kinerja Chaidir Syam selama menjabat sebagai Bupati Maros, raportnya hanya 5 dari 10. Dengan nilai seperti itu, dia tidak bisa naik kelas," pungkas Makmur.(*)