Berita56, Toraja--Watch Relation of Corupption (WRC) Sulawesi Selatan menyorotin bantuan dana hibah rumah ibadah/gereja di Tana Toraja yang diberikan Pemerintah Sulawesi Selatan melalui Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Sulsel pada tahun anggaran 2021.
WRC menilai Biro Kesra Setda Pemprov Sulsel tidak transparan mengelola bantuan dana hibah tersebut.
Pasalnya pihak Staf Biro Kesra terkesan tertutup terkait dana dan lokasi rumah ibadah/ gereja yang mendapatkan dana hibah.
"Informasi yang kami peroleh dari sumbet kami ada 30 rumah ibadah/ gereja di Tana Toraja yang memperoleh bantuan dana hibah dari Biro Kesra Setda Pemprov Sulsel.Lokasi Gereja yang bisa mendapat bantuan dan nilai bantuannya itu yang tidak transparan", kata Niel Koodinator Divisi Pengawasan & Penindakan WRC Toraja.
Menurutnya transparansi penggunaan dana hibah ini, patutnya jadi contoh bagi bantuan hibah kegiatan lainnya.
"Penggunaan dana hibah yang peruntukannya bagi rumah ibadah seharusnya lebih transparan, ini kog kesannya seperti ada yang ditutup tutupin", sesalnya.
Kami minta agar hal ini jadi atensi aparat penegak hukum di Sulawesi Selatan, agar tidak ada lagi yang main- main dengan dana hibah rumah ibadah.Tegas Niel.
Terkait nilai bantuan dana hibah rumah ibadah yang diterima pihak gereja dan dimana saja lokasinya di Tana Toraja.Redaksi berita 56.com mengkonfirmasi hal tersebut ke pihak terkait di Tana Toraja.
"Mat malam Pak, kami tdk tahu brp dana hibah Pemprov utk rumah Ibadah di Tana Toraja",demikian tulis Kepala BPKAD Tana Toraja Margaretha Bunga Batara saat di hubungi redaksi via Whataps, Kamis (9/6/2022).
Sebelumnya pada Senin 30 Mei 2022 lalu, redaksi juga menghubungi dan menunggu konfirmasi dari Biro Kesra Setda Pemprov Sulsel, tetapi staf Biro Kesra yang dihubungi atas nama Taufik selalu berkilah."Mohon maaf Pak sy sementara diluar daerah dulu.Nanti balik dari daerah sy lapor ke pimpinan ye", tulis Taufik via whatapps.
Hingga berita ini diriilis redaksi berupaya mengkonfirmasi kembali hal tersebut.tetapi staf biro kesra atas nama Taufik, bungkam seribu bahasa.(TB)